Diskominfo Ciamis dan Jabar Terus Bergerak, Cliks Langkah Nyata Perangi Hoaks

Kerjasama antara Diskominfo Jabar dan Diskominfo Ciamis untuk pembentukan Cliks dilakukan di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (1/2/2024).  (hms)

Ciamis, adajabar.com – Upaya bersama kabupaten dan kota terus ditingkatkan untuk menanggulangi penyebaran informasi palsu, desinformasi, dan hoaks yang dapat menyesatkan serta merugikan masyarakat. Kabupaten Ciamis saat ini turut mengikuti jejak Jabar Saber Hoaks (JSH) dengan membentuk Ciamis Libas Hoaks (Cliks).

Kerjasama antara Diskominfo Jabar dan Diskominfo Ciamis untuk pembentukan Cliks dilakukan di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (1/2/2024).

Menurut Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah, JSH sudah bekerja sebagai unit kerja di bawah Diskominfo selama  lima tahun dan terus mencerahkan masyarakat dengan berbagai klarifikasi, cek fakta, maupun pelatihan yang diberikan.

Kata Ika, misinformasi, disinformasi, hoaks adalah sesuatu yang berbahaya karena bukan saja bisa menyesatkan, tapi juga membuat kerugian bahkan menimbulkan hilang nyawa.

“Apalagi sampai mengancam nyawa, menimbulkan kerusuhan dan hal negatif lainnya. Hal itu bisa dikarenakan bahaya hoaks yang disebar melalui media sosial dan internet,” ujar Ika Mardiah.

Ika mengingatkan, menjelang Pemilu Serentak 14 Febaruari, informasi sesat akan semakin banyak bermunculan. Masyarakat diminta untuk waspada dan jangan cepat terpengaruh informasi yang belum tentu kebenanrannya.

Guna mencegah hoaks berbau politik yang memecah belah bangsa, JSH telah berkerja sama dengan KPU Jabar dan KPU kab/kota.

“Kita sudah siapkan skemanya sejak 2022, komitmen menekan dan memberantas hoaks politik di media sosial dan internet. Terpenting layanan terhadap masyarakatnya,” kata Ika.

Ika berharap Cliks di Ciamis dapat menyumbangkan kontribusinya pada pemilu damai dan meningkatkan kualitas demokrasi Jabar.  “(Berharap Cliks bisa) Menegakkan demokrasi yang diharapkan menuju pemilu damai 2024,” imbuhnya.

Kepala Diskominfo Ciamis Tino Armyanto Lukman mengatakan marak hoaks yang beredar di masyarakat menciptakan masalah dan harus disikapi serius. Langkah konkret yang bisa dilakukan meningkatkan literasi digital masyarakat.

“Kita suguhkan media sosial dan media “online” dengan informasi dan konten informasi dan edukasi. Mengajak masyarakat bijak bermedia sosial, saring sebelum ‘sharing”. Serta langkah gebrakan dengan menjalin sinergi pentaheliks, termasuk dengan media,” imbuhnya.

Tino menjelaskan, kata ‘libas’ dalam Cliks bukan saja berarti menangkal hoaks tapi ada kepanjangannya yakni ‘langkah pasti berantas hoaks’.  “Ini doa, upaya, dan harapan Diskominfo Ciamis dalam memberantas hoaks,” sebutnya.

Menurut Tino, Cliks mengedepankan informasi sebagai upaya  menciptakan kesadaran dan membangun pemahaman yang benar tentang bahaya hoaks serta mendorong praktik berbagi informasi yang lebih akurat, transparan dan bertanggung jawab.

“Dengan Cliks, semoga Ciamis menjadi kabupaten bebas hoaks,” katanya.

Sementara itu, Ketua Jabar Saber Hoaks Alfianto Yustinova menuturkan bahwa unit saber hoaks di kabupaten dan kota memiliki fungsi peran strategis dalam penguatan literasi digital dan penganggulangan hoaks secara kolaboratif.

“Terbentuknya Unit Saber Hoaks Daerah (USHD) Kabupaten Ciamis dengan nama Cliks yang sangat kreatif ini, diharapkan menjadi garda terdepan dalam menanggulangi hoaks,” paparnya.

Sampai saat ini, di Jabar sudah terbentuk 26 unit saber hoaks kabupaten/kota dengan mengaktivasi media sosial (khususnya Instagram) sebagai media diseminasi literasi-klarifikasi hoaks.  Kehadiran akun media sosial Unit saber Hoaks Daerah juga difungsikan sebagai saluran aspirasi publik dalam menyampaikan aduan terkait isu hoaks.

“Kehadiran akun media sosial Unit saber Hoaks Daerah juga difungsikan sebagai saluran aspirasi publik dalam menyampaikan aduan terkait isu hoaks,” ujar Alfianto.

Sepanjang 2023, USHD telah menyampaikan 947 klarifikasi hoaks dan mengkampanyekan konten literasi sebanyak 902 konten.

Beberapa USHD juga mengembangkan kegiatannya seperti sosialisasi literasi secara langung ke sekolah, masyarakat umum, Relawan TIK, Komisi Informasi Masyarakat, serta kerja sama dengan media lokal.

USHD menginisiasi untuk memperkuat sistem pemantauan isu hoaks melalui koordinasi intensif dengan OPD di kabupaten/kota.

“Cliks diharapkan dapat berkolaborasi bersama Jabar Saber Hoaks dan USHD lainnya dalam penguatan literasi masyarakat dan penanggulangan hoaks,” pungkas Alfianto. (hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *