Berbagai Unsur Pemerintah Kota Bandung Sapu Bersih Sampah di TPS Bandung Wetan

Kodim 0618/BS, Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan bersama masyarakat di Kecamatan Bandung Wetan bekerjasama membersihkan dan mengosongkan area TPS di Kecamatan Bandung Wetan. Kamis, (2/11/2023). (hms)

Bandung, adajabar.com – Penanganan krisis sampah di Kota Bandung telah melibatkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk kerjasama dengan Kodim 0618/BS.

Berbagai unsur dari Pemerintah Kota Bandung, Kodim 0618/BS, Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan partisipasi aktif masyarakat di Kecamatan Bandung Wetan bekerjasama untuk membersihkan dan mengosongkan area Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kecamatan Bandung Wetan.

Selain itu, upaya pengosongan juga dilakukan di TPS Jalan Ambon dan TPS Jalan Indramayu. Dalam pengelolaan TPS Jalan Ambon, sekitar 20 ton sampah berhasil diangkut dan dikelola secara efektif.

Komandan Kodim 0618/BS, Kolonel Inf. Donny I. Bainuri menyebut, kolaborasi ini merupakan pelaksanaan dari hasil evaluasi darurat sampah di Kota Bandung.

“Kita hadir sebagai bagian dari Satgas Darurat Sampah di Kota Bandung. Kita juga melihat banyak TPS yang sudah overload sampai memenuhi badan jalan,” ujar Donny.

“Kalau sampah sudah menumpuk, banyak akibat mulai dari penyakit, lalu lintas juga karena menghalangi badan jalan,” katanya menambahkan.

Melihat dampak dari penumpukan sampah di TPS, Donny menyebut, pihak Kodim 0618 bersama jajaran unsur kewilayahan menargetkan penanganan sampah di 2 sampai 3 TPS setiap harinya.

Hari Rabu, 1 November 2023 kemarin, pembersihan TPS juga dilakukan di TPS Kelurahan Pamoyanan (Kecamatan Cicendo) dan TPS Andir.

“Dalam setiap kegiatan, kami melibatkan berbagai unsur. Camat, Lurah, semuanya hadir. Kami juga mengundang DLH, Diskar PB, Limas, Babinsa Babinkamtibmas, semua kami libatkan,” terangnya.

Donny melanjutkan, proses pengolahan sampah di TPS-TPS overload tersebut juga melibatkan kolaborasi dengan Sektor 7 Citarum Harum. Jadi, sampah-sampah tersebut didistribusikan ke Sektor 7 Citarum Harum di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Menurut Donny, di kawasan tersebut sudah ada mesin pengolah sampah. Sehingga sampah-sampah yang didistribusi dari TPS-TPS overload ini diolah menjadi briket.

“Jadi ini bisa menjadi nilai tambah, nilai ekonomis,” ujarnya.

Hal ini juga tidak lepas dari kebijakan batas kuota pembuangan sampah dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti. Seperti diketahui, Kota Bandung hanya mendapat jatah 50 persen dari kuota normal pembuangan ke TPA Sarimukti setelah terjadinya peristiwa kebakaran pada Agustus lalu.

Di sisi lain, Donny menyebut pengolahan sampah mandiri sudah menjadi kewajiban bagi seluruh elemen masyarkat di Kota Bandung. Menurutnya, kunci penanganan darurat sampah di Kota Bandung adalah sejak di hulu.

“Hari ini, program Kang Pisman sudah menjadi kewajiban. Kita pisahkan sampah organik, anorganik, residu. Kreativitas seperti mesin pemisahan atau pengolahan sampah, ini sangat diperlukan,” ajaknya.

Berdasarkan informasi terakhir, sebanyak 24 TPS di Kota Bandung masih berstatus overload. Sekitar 35.000 ton sampah belum terangkut dari 24 TPS tersebut.

Rencananya pada Kamis 2 November 2023 ini, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna dijadwalkan mengunjungi Pemkab Sumedang untuk membahas kolaborasi penanganan darurat sampah.

Rencananya, Pemkot Bandung akan berkolaborasi dengan Pemkab Sumedang untuk menyelesaikan sisa 35.000 ton sampah di 24 TPS tadi dengan memanfaatkan sejumlah lahan TPA di Kabupaten Sumedang. (hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *