Hukrim  

Dituduh Guna-guna Majikan di Arab Saudi, Pekerja Migran Asal Sukabumi di Siksa

Ilustrasi. (ist)

Sukabumi, adajabar.com – Nasib malang menimpa seorang Pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikabarkan mengalami penyiksaan di Riyadh, Arab Saudi.

Korban berinisial LY (33) warga Kampung Cijambe RT 26/02, Dusun Desa Bantaragung, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, pertama kali diketahui setelah Disnakertrans Kabupaten Sukabumi mendapatkan laporan dari pihak KBRI Riyadh yang menerima pengaduan dari warga yang menemukan korban.

Pengelola Data Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Indra Santika, mengatakan, kasus yang menimpa Lia sudah dalam penanganan pihak KBRI dan Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Kabupaten Sukabumi.

Indra mengungkapkan, korban berangkat ke Arab Saudi secara ilegal antara tahun 2021-2022.

Kemudian, pada bulan Ramadan 2023 mendapat penyiksaan dari majikannya.

“Kronologinya, saat bulan puasa tahun 2023 dia disiksa oleh majikannya disiram (air panas). Majikan perempuannya menyangka bahwa LY ini main guna-guna atau apalah disiksa terus-terusan,” ungkapnya, saat ditemui di kantornya, Lembursitu, Kota Sukabumi, Selasa (13/6/2023).

Korban pun memutuskan kabur dari rumah majikannya dan melaporkan kondisinya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, saat kedua majikannya pun pergi ke Madinah.

“Akhirnya bersurat ke kami untuk proses pemulangan dan informasi terakhir korban ini sedang dalam tahap pengobatan pemulihan. Sementara proses hukum dengan majikannya berlanjut,” ucapnya.

“Jadi saat ini belum bisa dipulangkan. Yang jelas sepertinya mungkin akan segera dipulangkan setelah proses hukumnya selesai,” tambah Indra.

Pihaknya pun melakukan pendampingan pada suami korban di Sukabumi.

Setelah bertemu dengan keluarga korban, ia memastikan agar keluarga hanya menerima informasi dari Disnakertrans.

“Khawatirnya kayak gini, kalau ada sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab datang ke keluarga dengan dalih akan bereskan urusan ini, tapi kan ujung-ujungnya dengan rupiah,” kata Indra. (dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *