Pemkot Cimahi Rancang Strategi Upayakan Dapat Kelola Sampah Secara Mandiri

TPA Sarimukti. (ist)

Cimahi, adajabar.com – Pascakebakaran TPA Sarimukti, bebagai masalah terkait sampah bermunculan, Pemkot Cimahi telah merancang sejumlah strategi untuk menangani hal tersebut, dengan harapan Kota Cimahi dapat mandiri dalam pengelolaan sampah pada tahun 2025.

Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi turun langsung untuk meninjau TPS Pasar Atas dan pembangunan TPS Santiong. Dengan jumlah penduduk sebesar 566.537 jiwa, timbulan sampah yang dihasilkan mencapai 226 ton per hari di Kota Cimahi.

“Pascakebakaran TPA Sarimukti, kuota Kota Cimahi mencapai sebesar 120 ton per hari. Artinya Kota Cimahi harus mengelola sisa sampah yang tidak terangkut secara mandiri,” ujarnya.

Untuk menyiasati hal tersebut Pemkot Cimahi melakukan beberapa strategi diantaranya melakukan pilah sampah dari sumber dengan Grak Ompimpah (Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah) dan optimalisasi pengolahan kompos oleh warga. Sedangkan sampah anorganik yang bernilai ekonomi dapat  dijual ke Bank Sampah, pemulung, bandar rongsok dan lain-lain.

Saat ini Cimahi memiliki 17 TPS, TPS 3R sebanyak 6 lokasi serta Bank Sampah Induk. Selain dengan pilah sampah dari sumber, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi juga melakukan upscale di tiga TPS menjadi TPS 3R yaitu TPS Pasar Atas, TPS Leuwigoong dan TPS Cibeber

Di TPS tersebut, diterapkan pengolahan menggunakan mesin gibrig dan mesin crusher atau pencacah anorganik. Sampah akan dipilah lebih lanjut, sampah organik akan dicacah dan dijadikan pakan maggot, plastik low value akan dicacah menjadi RDF yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti batu bara. Dengan pendekatan tersebut Pemkot Cimahi mampu menangani kurang lebih 77 ton sampah per hari, sisanya masih dikirim ke TPA Sarimukti. 

Dicky menyampaikan, dengan dioperasikan TPST Santiong dan TPST Lebak Saat yang merupakan bantuan melalui program ISWMP dari kementerian PUPR, maka pada tahun 2024 Kota Cimahi akan mampu mengolah sisa sampah sebesar 50 ton per hari yang belum dapat ditangani secara mandiri. Luas TPST Santiong yang mencapai 0,5 hektar dengan kapasitas tampung sampah 50 ton per hari.

“Dengan keberadaan TPTS Santiong, Kota Cimahi akan mampu mengelola sampah sendiri. Ke depannya tidak akan bergantung lagi pada TPA, pengelolaan sampah selesai di Kota Cimahi. Insya Allah target tahun 2025, Cimahi dapat mencapai Zero to landfill, tidak memerlukan TPA lagi,” tandasnya. (hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *