Pangandaran, adajabar.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat berupaya mencegah kebakaran. Khususnya yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Purbahayu meluas ke lahan warga.
“Kami berupaya untuk menyekat agar tidak melebar. Terlebih ke area lahan perkebunan warga,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rokhman, Minggu (8/10/2023).
“Untuk itu kami sekat agar memutus mata rantai melebarnya api. Jadi, paling yang terbakar itu memang sampah,” ujarnya menambahkan.
Awal kejadian pada hari jumat lalu pukul 23.35 WIB malam hingga hari minggu 14.00 WIB, hingga kini masih terlihat kepulan asap diduga masih ada api di bawah tumpukan sampah.
Kasat Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Pangandaran Dedih mengatakan, api sulit padam karena material yang terbakar adalah tumpukan sampah.
Ia menyampaikan, di hari ke tiga ini pihaknya sedang melakukan atau dibuatkan pembatasan area guna membatasi perambatan ke lahan perkebunan milik warga.
“TPA ini terbakar dari hari Jumat malam dan kondisi saat ini memang tidak seperti pada awal awal, mungkin kesulitannya karena yang terbakarnya sampah jadi benar – benar harus Sampai dasar untuk pemadamannya,” ucapnya.
Menurutnya, luas TPA yang kebakaran sekitar 1 Hektaran, dan pihaknya bersama steak holder lainnya yang terdiri dari unsur Damkar-Satpol PP, BPBD, DLHK, Dinkes, Tagana stndby di lokasi TPA.
Sementara pada hari kemarin pihaknya melibatkan Tim Unit Damkar dari Bandara Nusawiru.
“Dan untuk saat ini sedang dibuatkan penyekat agar tidak makin meluas dengan dibuatkan parit oleh Alat Berat, supaya titik api dapat dilokalisir,” ujar Dedih.
Karena perambatan apinya cukup luas, sehingga upaya yg dilakukan oleh Tim Damkar, BPBD dan DLHK berupaya untuk standby dipinggir yang berbatasan dengan lahan perkebunan milik warga.
“Kami bersama yang lainnya terus berupaya dengan di lakukan penyemprotan ke titik titik yang masih terdapat api pada bagian atas atau bawah sampah, berharap api bisa padam hingga ke dasar sampah,” pungkasnya. (dbs)