Aceh, adajabar.com – Foto udara menunjukkan kerusakan parah yang menimpa ribuan rumah warga pasca banjir bandang di Desa Kota Lintang, Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (3/12/2025). Tampak dari ketinggian, rumah-rumah warga hancur, sebagian terseret arus, sementara sebagian lainnya tertimbun lumpur dan material kayu yang terbawa banjir.
Bencana banjir bandang yang terjadi pada Rabu, 26 November 2025, tersebut menjadi salah satu yang terburuk di Aceh dalam beberapa tahun terakhir. Selain merusak permukiman, banjir juga mengakibatkan jalan lintas nasional terendam dan tidak dapat dilalui selama beberapa waktu. Dampak kemanusiaannya sangat besar: 215.652 jiwa dari 53.835 kepala keluarga terpaksa mengungsi, kehilangan tempat tinggal, serta membutuhkan bantuan darurat. Hingga kini tercatat 39 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Dari udara, kerusakan yang ditimbulkan terlihat lebih jelas. Kebun-kebun kelapa sawit turut tergenang, menyisakan genangan lumpur yang luas. Kondisi ini didokumentasikan dari helikopter Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja yang melakukan pemantauan langsung di wilayah Aceh Tamiang.
Petugas kebencanaan menyebut bahwa tingginya curah hujan, kontur wilayah yang rawan longsor, dan luapan sungai secara tiba-tiba menjadi penyebab utama banjir bandang. Pemerintah daerah bersama BNPB, TNI, Polri, dan relawan kini masih fokus pada operasi pencarian, evakuasi, serta penyaluran bantuan logistik kepada para penyintas yang tersebar di berbagai posko.
Sementara itu, akses menuju beberapa desa masih terisolasi akibat jalan yang rusak dan tertimbun material banjir. Pemerintah pusat juga telah mengoordinasikan bantuan tambahan untuk mempercepat penanganan darurat dan pemulihan infrastruktur yang terdampak.











