India, adajabar.com – India masih dirundung duka mendalam usai tragedi jatuhnya pesawat Air India A71 yang terbang dari Ahmedabad menuju London. Kecelakaan tragis ini menewaskan sedikitnya 279 orang, termasuk sejumlah warga sipil di darat yang menjadi korban akibat jatuhnya pesawat di area permukiman padat.
Proses Identifikasi Lambat, Keluarga Korban Frustrasi
Hingga saat ini, proses identifikasi jenazah korban masih berlangsung lambat, memicu frustrasi dan kesedihan mendalam bagi ratusan keluarga yang menunggu. Beberapa dari mereka telah berhari-hari berjaga di luar rumah sakit dan fasilitas forensik, berharap kabar dari otoritas medis.
Salah satunya adalah Suresh Patni, ayah dari Akash Patni, mahasiswa berusia 22 tahun yang menjadi salah satu penumpang dalam penerbangan naas itu. Suresh terlihat duduk di trotoar luar Rumah Sakit Sipil Ahmedabad pada Sabtu (15/6/2025), memeluk erat foto istri dan anak lelakinya.
“Saya tidak bisa pulang tanpa membawa anak saya. Setidaknya beri saya kesempatan menguburnya dengan layak,” kata Suresh lirih, matanya sembab karena kurang tidur.
Harapan Keluarga: Pemakaman Layak untuk yang Pergi
Banyak keluarga lainnya juga mengalami nasib serupa. Mereka menanti dengan cemas di luar rumah sakit, kantor forensik, dan tenda bantuan sementara yang didirikan pemerintah negara bagian Gujarat. Mereka berharap bisa memakamkan orang-orang tercinta dengan penghormatan yang layak, sesuai dengan tradisi dan agama masing-masing.
Namun, tantangan terbesar adalah tingkat kerusakan tubuh korban akibat insiden tersebut. Menurut tim forensik, banyak jenazah mengalami luka bakar hebat dan membutuhkan identifikasi lewat tes DNA, yang memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
Pemerintah Janji Percepat Proses, Tapi Waktu Terus Berjalan
Pemerintah India dan pihak maskapai telah berjanji mempercepat proses identifikasi dan menyerahkan jenazah ke keluarga dalam waktu “maksimal tujuh hari”. Namun hingga hari kesembilan setelah kecelakaan, baru 103 jenazah yang berhasil diidentifikasi secara resmi.
“Kami memahami rasa sakit keluarga korban. Tim forensik bekerja sepanjang waktu, namun kami harus memastikan akurasi untuk menghindari kesalahan identitas,” kata seorang pejabat dari Kementerian Penerbangan Sipil.
Sementara itu, tekanan publik terhadap pihak Air India dan otoritas penerbangan India meningkat. Banyak pihak menyoroti kurangnya transparansi informasi dan buruknya manajemen krisis.
Tragedi Nasional, Luka yang Mendalam
Tragedi Air India A71 bukan hanya menjadi duka bagi keluarga korban, tetapi juga luka nasional bagi India. Pemerintah telah menetapkan hari berkabung nasional, dan bendera diturunkan setengah tiang di sejumlah kantor pemerintahan.
Upacara doa lintas agama digelar di beberapa kota, dan masyarakat terus menyampaikan dukungan moral bagi keluarga korban melalui media sosial dan sumbangan sukarela.
Jika Anda ingin tambahan data teknis soal penyebab kecelakaan, investigasi otoritas penerbangan, atau profil beberapa korban untuk memperkaya sisi human interest, saya bisa bantu juga. (dbs)











