Jakarta, adajabar.com – Timnas Indonesia kini tengah bersiap menghadapi laga kandang terakhir melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Laga bergengsi ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Kamis (5/6) pukul 20.45 WIB.
Di tengah tingginya euforia publik terhadap performa Tim Garuda, muncul perhatian serius dari internal tim terhadap faktor non-teknis yang berpotensi mengganggu persiapan. Salah satunya adalah ancaman kesehatan akibat meningkatnya kembali kasus COVID-19 di beberapa negara kawasan Asia Tenggara.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengatakan bahwa pihak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mengambil langkah antisipatif dengan memberikan pengamanan ekstra ketat terhadap para pemain selama mereka berada di Jakarta.
“Kita harus mengikuti perkembangan. Di negara tetangga juga situasinya agak naik, dan ini cukup mengkhawatirkan,” ujar Sumardji kepada media.
Para pemain diketahui menginap di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, lokasi yang selama ini dikenal sebagai “markas sementara” skuad Garuda selama menjalani laga kandang. Namun berbeda dari biasanya, kali ini akses ke hotel dibatasi secara ketat demi mencegah risiko paparan virus dari kerumunan atau interaksi luar yang tak terkendali.
“Kami benar-benar menjaga keamanan dan keselamatan para pemain, khususnya dari sisi kesehatan. Kami ingin memastikan mereka dalam kondisi prima saat bertanding,” tambah Sumardji.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), yang pada 23 Mei 2025 lalu telah menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus COVID-19. Dalam surat tersebut, Kemenkes meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kembali menerapkan protokol kesehatan dalam situasi tertentu, terutama menjelang perhelatan besar atau potensi kerumunan.
Suporter Diminta Mengerti: Dukung dari Jauh, Jangan Kepung Hotel
Sumardji memahami tingginya animo masyarakat yang ingin menyaksikan langsung atau sekadar menyapa para pemain idolanya. Ia pun mengakui bahwa dalam beberapa pertandingan sebelumnya, hotel tempat menginap timnas selalu dipenuhi fans, bahkan hingga dini hari.
Namun kali ini, ia berharap para suporter bisa lebih bijak dan mendukung dengan cara yang tidak membahayakan kesehatan pemain.
“Kami sangat menghargai antusiasme suporter. Tapi tolong mengerti, kondisi sekarang berbeda. Tidak perlu datang berbondong-bondong ke Fairmont. Dukunglah dengan doa dari rumah,” imbau Sumardji.
Ia juga mengajak suporter untuk hadir langsung ke stadion pada hari pertandingan sebagai bentuk dukungan yang lebih tepat.
“Nanti saat tanggal 5, silakan datang ke GBK. Tapi jangan berlebihan. Jangan sampai euforia justru mengganggu fokus tim,” ujarnya tegas.
Dengan berbagai langkah pencegahan ini, PSSI berharap kondisi para pemain tetap prima, baik secara fisik maupun mental, demi meraih hasil maksimal dalam laga penting kontra China—yang menjadi penentu kelanjutan langkah Indonesia di babak kualifikasi. (dbs)