Empat Pelajar Tergulung Ombak di Sukabumi Berhasil Diselamatkan Tim SAR

ilustrasi. (ist)

Kabupaten Sukabumi, adajabar.com – Tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan empat pelajar asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang tenggelam di pantai selatan Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Pantai Kebon Kalapa, pada hari Minggu (3/3/2024).

“Empat pelajar tersebut berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan yang tengah bersiaga di pantai yang berada di Desa/Kecamatan Cisolok tersebut,” kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri Assidiqie.

Keempat pelajar tersebut diketahui bernama Rizky (14), Alif (14), Alvin (14), dan Davin (13), semuanya merupakan warga Kampung Pondoklame, Desa Sanggong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Menurut informasi yang diperoleh dari tim SAR yang berada di lokasi, kejadian tersebut bermula ketika rombongan pelajar dari Cianjur berkunjung ke Pantai Kebon Kalapa untuk menyambut datangnya Ramadan 1445 Hijriah/2024 atau yang dikenal sebagai munggahan. Saat itu, suasana pantai dipadati oleh wisatawan dari berbagai daerah terdekat.

Keempat pelajar bersama beberapa teman mereka kemudian memutuskan untuk berenang di laut yang terkenal dengan keindahan pemandangannya. Diduga keempat korban tersebut tidak mengindahkan imbauan dari petugas keselamatan pantai agar tidak berenang terlalu jauh dari pantai karena kondisi gelombang dan ombak cukup tinggi. Saat sedang berenang, tiba-tiba ombak tinggi datang dan langsung menggulung serta menyeret tubuh keempat pelajar. Kejadian tenggelamnya empat pelajar itu direkam oleh wisatawan yang berada di pantai.

Mendapat laporan adanya kecelakaan laut, tim SAR gabungan yang dipimpin oleh Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balaswista) Kabupaten Sukabumi segera menuju lokasi. Berkat respons cepat petugas keamanan pantai, keempat pelajar yang hampir kehilangan nyawa akibat tenggelam berhasil diselamatkan dan dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan penanganan medis. “Kondisi kesehatan keempat pelajar sudah membaik, hanya saja mereka masih trauma terhadap kejadian yang baru saja mereka alami,” tambah Okih Pajri.

Okih mengimbau kepada wisatawan yang sedang berlibur di pantai agar selalu memperhatikan imbauan petugas keamanan pantai agar kasus serupa tidak terulang lagi, terutama saat gelombang dan ombak cukup tinggi serta cuaca bisa berubah dengan cepat. (dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *