Kabupaten Cianjur, adajabar.com – Dampak dari longsor yang terjadi di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, terputusnya jalur penghubung antara Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur. Akibatnya, warga di kedua daerah tersebut mengalami kendala akses ke jalan untuk sementara waktu. Longsor tersebut terjadi pada sembilan titik yang tersebar di wilayah tersebut, dipicu oleh hujan deras yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
Sekretaris Desa Cicadas, A Duloh Mustofa, menjelaskan jalan yang tertimbun longsor merupakan akses utama warga Kampung Cipiring. Atas bencana itu, praktis mengganggu aktivitas warga.
“Jalur itu biasa digunakan untuk mengirimkan hasil pertanian, akses warga pergi ke pasar, termasuk ke tempat layanan kesehatan dan sekolah,” kata Duloh saat dihubungi, Jumat, 24 November 2023.
Akibat jalan terputus, warga terpaksa menempuh jalan memutar yang lebih jauh. Bahkan, pernah ada kejadian seorang warga yang harus dirujuk ke rumah sakit terpaksa ditandu melewati hutan.
“Warga bergantian menandu pasien yang harus dibawa ke rumah sakit melewati hutan karena jalan yang biasa dilalui tertutup longsor,” beber Duloh.
Warga berusaha mengevakuasi material longsor yang menutup badan jalan secara manual lantaran alat berat tak bisa masuk. Namun, baru beberapa titik longsor yang sudah berhasil disingkirkan.
“Pembersihan hanya menggunakan cangkul dan sekop karena alat berat enggak bisa masuk. Masih ada satu titik yang sulit dievakuasi sebab lumpurnya sangat dalam,” jelasnya.
Mantri Polisi (MP) Kecamatan Rongga, Lili menyampaikan dampak peristiwa longsor menyebabkan 156 kepala keluarga atau 468 jiwa di Desa Cicadas terdampak. Selain menyebabkan akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan, lahan sawah seluas 7 hektare milik warga juga rusak akibat tergerus longsoran.
“Longsor kurang lebih 10 titik tidak bisa dilalui roda dua maupun pejalan kaki karena sangat rawan longsor susulan,” ungkap Lili. (dbs)