Produk Israel yang Jadi Sasaran Utama Gerakan BDS: Apa yang Diboikot?

Ilustrasi. (ist)

adajabar.com – Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) telah semakin populer di beberapa negara sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina.

Berdasarkan informasi dari Al Jazeera, BDS memiliki potensi untuk menyebabkan kerugian sekitar US$11,5 miliar atau sekitar Rp180,35 triliun per tahun bagi Israel (menggunakan kurs Rp15.683/US$). Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Gerakan BDS?

Mengutip dari laman resmi BDS Movement, BDS adalah gerakan boikot (penolakan) dari konsumen guna meyakinkan para pelaku perdagangan di seluruh dunia untuk berhenti menjual produk asal Israel. Akibatnya, eksportir Israel akan kesulitan untuk mengekspor produk mereka.

Adapun, BDS juga bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel agar memberikan hak setara kepada Palestina. Umumnya, gerakan BDS mencakup perusahaan yang melibatkan pemukiman ilegal, mengeksploitasi sumber daya alam dari tanah Palestina, dan menggunakan warga Palestina sebagai tenaga kerja murah.

Lalu, apa saja produk-produk milik Israel yang diboikot melalui gerakan BDS?

  • HP
    Menurut BDS Movement, perusahaan-perusahaan merek HP menyediakan dan mengoperasikan teknologi yang digunakan oleh Israel untuk menjaga sistem apartheid, pendudukan, dan kolonialisme pemukiman di atas rakyat Palestina. “Selain menyediakan layanan dan teknologi kepada tentara dan polisi Israel yang menjaga pendudukan ilegal Israel dan pengepungan Gaza, HP juga menyediakan Itanium servers eksklusif kepada Otoritas Penduduk dan Imigrasi Israel untuk sistem Aviv mereka,” tulis BDS Movement.
  • Siemens
    Siemens diklaim terlibat dalam usaha ilegal Israel untuk pembangunan EuroAsia Interconnector di pemukiman. EuroAsia Interconnector ini rencananya akan menghubungkan jaringan listrik Israel dengan Eropa. Dilaporkan, pemukiman ilegal di tanah Palestina akan dicuri untuk mendapatkan manfaat dari perdagangan listrik antara Israel dan Uni Eropa yang dihasilkan dari gas fosil.
  • AXA
    Asuransi AXA disebut berinvestasi di bank-bank Israel yang bercampur tangan di tanah Palestina. Adapun, bank-bank Israel yang sahamnya dikuasai AXA adalah Bank Hapoalim, Bank Leumi, dan Mizrahi Tehafot. Melalui anak perusahaannya, AXA Investment Managers dan kepemilikan saham sebesar 64 persen di AXA Equitable Holdings, AXA juga memiliki investasi di lima bank utama Israel, yaitu Bank Hapoalim, Bank Leumi, First International Bank of Israel, Israel Discount Bank, dan Mizrahi Tefahot Bank.
  • Puma
    Puma adalah salah satu produsen pakaian olahraga terkemuka di dunia. Namun, Puma diboikot oleh sejumlah masyarakat di dunia karena menjadi sponsor internasional tunggal Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA). “Puma memberikan legitimasi internasional terhadap aktivitas IFA, salah satunya klub sepak bola yang berbasis di pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina,” tulis BDS Movement.
    “Dukungan Puma terhadap IFA secara langsung mendukung pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional di luar lapangan, serta memungkinkan rezim pemukiman Israel untuk terus berkembang,” lanjut BDS Movement.
  • Buah-buahan dan Sayuran Israel
    Buah, sayuran, dan anggur dari Israel sering dilabeli sebagai “Produksi di Israel” karena dianggap berasal dari tanah Palestina yang dirampas. Maka dari itu, gerakan BDS mendorong masyarakat dunia untuk tidak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dari Israel.
  • SodaStream
    SodaStream adalah mesin dan silinder yang dapat diisi kembali sehingga para pengguna bisa membuat soda atau minuman air berkarbonasi sendiri di rumah. SodaStream menjadi target boikot karena dinilai secara aktif turut serta dalam kebijakan Israel yang menggusur warga asli Palestina suku Bedouin di Naqab.
  • Ahava
    Ahava adalah salah satu merek produk kecantikan yang dijual di sejumlah negara. Menurut catatan BDS Movement, Ahava Cosmetics memiliki situs produksi, pusat kunjungan, dan toko utama di pemukiman Israel ilegal.
  • Sabra
    Hummus Sabra adalah usaha patungan antara PepsiCo dan Strauss Group, sebuah perusahaan makanan Israel yang memberikan dukungan finansial kepada tentara Israel sehingga turut menjadi target boikot masyarakat dunia.
    Menurut laporan Al Jazeera pada 2018, dalam beberapa waktu terakhir misi prioritas diplomatik Israel adalah penanggulangan BDS. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah bertindak untuk melarang kelompok-kelompok yang mendukung gerakan BDS.

(dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *