Bandung, adajabar.com – Kota Bandung saat ini berada pada tingkat suhu yang sangat ekstrem. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Bandung mencatat peningkatan suhu maksimum dalam lima hari terakhir. Menurut Yan Firdaus, seorang prakirawan cuaca dari BMKG Bandung, pada Jumat malam, (29 /9/2023), suhu maksimum Bandung mencapai 34,8 derajat Celsius.
Sebelumnya, pada 25 September 2023, suhu maksimum di Bandung mencapai 33,2 derajat Celsius. Keesokan harinya, mencapai 34 derajat Celsius. Namun, pada 27 September 2023, suhu maksimum turun menjadi 32 derajat Celsius, hanya untuk meningkat lagi ke 33,8 derajat Celsius pada hari berikutnya. Suhu maksimum normal untuk September di BMKG Bandung adalah sekitar 30,3 derajat Celsius.
Menurut definisi BMKG, suhu udara ekstrem adalah ketika suhu mencapai tiga derajat Celsius atau lebih di atas nilai normal setempat. Oleh karena itu, suhu maksimum yang ekstrem telah terjadi di Bandung pada 26, 28, dan 29 September 2023.
Penyebab dari panas yang luar biasa ini adalah musim kemarau tahun 2023 yang dipengaruhi oleh El Nino dan IOD positif, membuat musim kemarau menjadi lebih kering dari biasanya. Kondisi ini juga ditandai dengan kurangnya awan dibandingkan dengan kondisi normalnya. Akibatnya, permukaan bumi menjadi lebih panas pada siang hari karena kurangnya penyerapan atau pemantulan sinar matahari.
Meskipun sinar matahari lebih intens pada September dasarian III karena posisi semu matahari berada di ekuator, hal ini bukan penyebab utama suhu maksimum yang ekstrem. Masa puncak musim kemarau di Bandung pada Agustus-September 2023 adalah faktor utama dalam cuaca ekstrem ini.
BMKG mengingatkan warga untuk mengurangi dampak paparan sinar ultraviolet, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00, ketika paparan sinar ultraviolet mencapai puncak. Mereka disarankan mencari tempat teduh dan mengenakan pakaian yang melindungi tubuh dari paparan langsung sinar ultraviolet. (dbs)