Longsor di Samarang Garut Rusak Masjid dan Madrasah

Longsor di Samarang Garut Rusak Masjid dan Madrasah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (6/5/2023). (ist)

Garut, adajabar.com – Bencana longsor dilaporkan terjadi di wilayah Desa Cisarua dan Desa Parakan, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (6/5/2023).

Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, melaporkan ada lima rumah warga yang terdampak longsor, sementara puluhan lainnya dinilai dalam kondisi terancam bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi menjelaskan, longsor terjadi akibat tersumbatnya drainase atau saluran air. Lantaran drainase tersumbat, air menggerus tanah tebing dan longsor. Dilaporkan ada lima rumah warga di bawah tebing yang terkena longsoran dan mengalami kerusakan.

Longsor di dua desa di Kecamatan Samarang mengancam belasan rumah dan merusak bangunan masjid beserta madrasah.

Dua desa yang diterjang longsor adalah Desa Parakan dan Desa Cisarua, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu (6/5/2023) saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur hampir semua wilayah Kabupaten Garut.

Komadan Koramil Samarang/Kodim 0611 Garut, Kapten Infantri Enjang Santana mengatakan, lokasi longsor berada di Desa Parakan namun imbasnya dirasakan oleh warga Cisarua.

“Bangunan masjid dan madrasah di Desa Cisarua mengalami kerusakan. Selain itu, jalan desa juga tertimbun longsoran tanah,” ujar Danramil Samarang, Senin (8/5/2023).

Menurut Danramil, ada 13 rumah yang terancam tergerus longsor di dua desa tersebut.

“Lima rumah berada di Desa Parakan dan delapan rumah berada di Desa Cisarua,” ungkapnya

Selain itu, ada juga jalan yang tertutup dan area pekuburan yang tergerus. Namun untuk longsor di pemakaman tidak menyebabkan jenazah yang sudah terkubur terbawa longsor.

Enjang membeberkan, kondisi tanah di dua desa tersebut masih rawan. Kemungkinan jika ada hujan lebat longsor susulan masih sangat mungkin terjadi.

“Di atas masih ada retakan tanah. Jadi kalau ada hujan lebat kemungkinan longsor susulan akan terjadi lagi,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi ini perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Mengantisipasi longsor susulan tersebut, pihaknya mengevakuasi korban ke rumah sodaranya yang jauh dari lokasi longsor.

“Kita sudah evakuasi warga ke kampung sebelah yang jauh dari lokasi longsor untuk menghindari korban jiwa,” pungkasnya. (dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *