Bandung, adajabar.com – Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) berupaya secara serius membenahi jalan provinsi pada tahun anggaran 2024, Hal tersebut di apresiasi oleh Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Daddy Rohanady.
Pengajuan anggaran Rp2,1 triliun guna merekonstruksi jalan yang rusak parah, menurutnya merupakan sebuah langkah baik, mengingat bertapa vitalnya infrastruktur jalan dalam menunjang mobilitas masyarakat, guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
“Menurut saya, untuk kebutuhan jalan dan jembatan, angkanya enggak terlalu cukup. Tapi ini menggembirakan karena angkanya naik, daripada tahun sebelumnya (2023),” ujarnya.
Menurutnya hal ini senada dengan tagline DBMPR Jabar “jalan mantap, ekonomi lancar”. Sebab dia mengaku pernah mengalami sendiri, Ketika seorang petani di Kabupaten Garut menawarinya hasil pertanian berupa tomat.
Saat itu, petani memintanya untuk memetik sendiri sebanyak mungkin sesuai kemampuan, tanpa harus membayar sepeserpun hasil pertanian tersebut, hal tersebut membuatnya cukup heran.
“Saya pernah ditawari gratis. Saya tanya kenapa? Ternyata karena kondisinya jalannya yang rusak membuat harga ongkos angkut sangat mahal. Harga tomat enggak lebih mahal dari ongkos angkut. Jadi mereka lebih memilih memberikan kepada orang yang mau, asal diangkut sendiri daripada dijual. Sehingga hari ini itu pertanian belum menjadi mata pencaharian menjanjikan bagi masyarakat,” paparnya.
Daddy Rohanady mengakui tidak sedikit biaya yang dibutuhkan dalam memperbaiki jalan milik provinsi yang panjangnya 2.360 kilometer. Apalagi secara usia, dia tidak menampik sudah banyak jalan yang sejatinya telah habis masa pakai atau kadaluarsa.
“Memang dibutuhkan anggaran tidak sedikit. Apalagi kalau melihat beban, sekitar 65 persen umur teknis jalan sudah habis dan memang harus dilakukan rekonstruksi,” ujarnya.