Papua Tengah, adajabar.com – Upaya pencarian terhadap tujuh pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) yang masih terjebak pasca longsor tambang bawah tanah Grasberg Block Cave terus dilakukan. Hingga kini, tim penyelamat belum berhasil menemukan para korban meski sudah melakukan penggalian di dua jalur terowongan utama.
Insiden longsor ini terjadi saat para pekerja tengah melakukan aktivitas operasional di area tambang bawah tanah. Pada awalnya, para pekerja yang terjebak masih sempat menjalin komunikasi dengan tim penyelamat melalui handy talkie (HT). Dari komunikasi tersebut, diperkirakan dibutuhkan sekitar 30 jam untuk mencapai lokasi mereka.
Namun setelah 30 jam penggalian, tim tidak menemukan para pekerja di titik yang diperkirakan. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa jalur terowongan yang rumit dan berliku membuat posisi korban sulit dipastikan.
Medan Tambang Menyulitkan Pencarian
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM), Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa kondisi tambang bawah tanah di Grasberg Block Cave memiliki tingkat kesulitan tinggi.
“Tambang bawah tanah ini berliku-liku, sehingga pencarian tidak bisa langsung sampai ke lokasi korban. Faktor inilah yang membuat proses evakuasi menjadi lebih lama,” ungkapnya.
Hingga saat ini, tim gabungan dari Freeport, Kementerian ESDM, serta pihak terkait lainnya masih berupaya membuka akses jalur tambahan untuk memperluas pencarian.
Fokus Utama: Keselamatan Pekerja
Pemerintah menegaskan bahwa prioritas utama dalam operasi ini adalah menyelamatkan tujuh pekerja yang masih belum ditemukan. Selain itu, evaluasi terhadap prosedur keamanan tambang bawah tanah juga akan dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, keluarga para pekerja masih menanti kabar di posko yang telah disediakan. Mereka berharap seluruh korban dapat ditemukan dalam keadaan selamat.











