Kabupaten Cianjur, adajabar.com – Memasuki musim hujan tujuh kecamatan di Kabupaten Cianjur dilanda bencana longsor dan merusak sejumlah rumah yang mengakibatkan lumpuhnya akses jalan karena tertimbun material longsoran.
Keadaan ini menggambarkan dampak serius yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem, kerentanan wilayah tersebut terhadap bencana alam yang terjadi seperti longsor yang dapat memberikan konsekuensi serius terhadap infrastruktur dan pemukiman penduduk.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya, mengatakan sejak Selasa (14/11) hingga Rabu (15/11/2023) sejumlah wilayah diguyur hujan deras hingga menyebabkan terjadinya longsor. Berdasarkan data yang diterima BPBD Kabupaten Cianjur, longsor terjadi di 10 titik berbeda yang tersebar di tujuh kecamatan.
“Dari data ada 10 titik, terjadi di Kecamatan Cibeber, Campakamulya, Pasirkuda, Naringgul, Cikadu, Sindangbarang, dan Agrabinta,” kata dia.
Menurutnya longsor paling parah terjadi di Kecamatan Cikadu, dimana delapan rumah rusak dan terjadi retakan tanah. Sementara itu di enam kecamatan lainnya longsor menutup akses jalan desa.
“Kebanyakan longsor ke jalan dan menurut akses jalan. Untuk yang di Cikadu longsor menyebabkan delapan rumah rusak,” kata dia.
Asep menuturkan pihaknya sudah menerjunkan relawan tanggung bencana (Retana) untuk melakukan penanganan pasca-longsor. “Ada yang melakukan pendataan, dan sebagian melakukan penanganan material longsor yang menutup jalan,” kata dia.
“Kami imbau warga untuk tetap waspada di tengah intensitas hujan yang tinggi ini,” tambahnya.
Bangunan Roboh di Pusat Kota
Selain itu, Asep menyebut hujan deras di wilayah perkotaan menyebabkan bangunan tiga lantai di Kelurahan Bojongherang roboh dan menimpa bangunan di sampingnya. Seorang warga sempat tertimbun dalam kejadian tersebut, namun beruntung korban berhasil selamat.
“Selain di selatan. Ada juga bencana di wilayah kota. Bangunan roboh menimpa rumah di sampingnya. Tapi korban berhasil selamat, hanya mengalami luka ringan,” tuturnya.
Sekretaris Desa Padaluyu Ahmad Zaky Sugandi, mengatakan longsor yang menyebabkan delapan rumah rusak terjadi di Kampung Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur.
“Dari beberapa hari lalu memang hujan, tapi kemarin sore memang hujannya deras. Memang yang dikhawatirkan itu terjadi longsor atau pergerakan tanah. Dan tadi subuh ternyata benar saja terjadi longsor,” ujar dia.
Menurutnya longsor tersebut membuat delapan rumah rusak, dengan lima di antaranya rusak berat. Bahkan bagian dapur dan saung dari salah satu rumah ambruk hingga rata dengan tanah.
“Yang rusak berat ada lima rumah. Posisi rumahnya ada di atas tanah yang longsor. Jadi tidak tertimbun, melainkan terbawa material longsoran hingga rumahnya rusak,” kata dia.
Beruntung tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam kejadian tersebut. “Penghuni rumah seluruhnya selamat dan saat ini sudah diungsikan ke rumah kerabatnya,” kata dia.
Selain itu, Ahmad menyebut longsor juga menyebabkan 400 meter tanah di tepi jalan utama penghubung desa retak. Menyebabkan jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan besar.
“Panjang retakan sampai 400 meter. Tepat di sisi jalan. Tanah di bawah jalan juga terkikis, kalau melintas terasa getarannya. Jadi untuk sementara jalan tidak bisa dilalui,” kata dia.
Menurut dia, Pemdes Padaluyu sudah berkoordinasi dengan BPBD untuk penanganan bencana, terutama berkaitan dengan relokasi warga yang terdampak. Pasalnya rumah-rumah tersebut sudah tidak dimungkinkan untuk ditempati.
(dbs)