Kabupaten Sumedang, adajabar.com – Kemarau panjang di Kabupaten Sumedang berdampak pada elevasi air di Waduk Jatigede, sebuah bendungan yang mengumpulkan air dari Sungai Cimanuk. Saat kondisi normal, elevasi permukaan air Waduk Jatigede berada pada ketinggian 262 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun, saat ini terjadi penurunan hingga mencapai 253 mdpl.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, penurunan ini disebabkan oleh kurangnya pasokan air dari sungai ke waduk akibat kemarau yang panjang. Meskipun demikian, Atang menganggap bahwa penurunan ini masih dalam batas wajar, dan kondisi air di Jatigede saat ini masih baik.
“Aturannya masih baik dan belum mencapai tingkat yang kritis,” ujar Atang pada hari Minggu (1/10/2023).
Atang juga menyebutkan bahwa kemarau telah berlangsung sejak Juni 2023 di Sumedang. Namun, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan diharapkan akan turun di Sumedang pada akhir tahun, mungkin sekitar November-Desember atau awal Januari 2024.
Di Jatigede, air surut hampir terjadi setiap tahun, bahkan sejak kawasan ini dialiri air delapan tahun yang lalu. Namun, Atang menegaskan bahwa setiap kali terjadi penurunan elevasi air, belum ada dampak serius yang terjadi akibat hal tersebut.
“Meskipun terjadi penurunan, dampak serius belum terlihat,” kata Atang. (dbs)