Puluhan Biksu dari Thailand Kini Telah Tiba di Jalur Pantura Subang

Puluhan biksu dari Thailand kini telah tiba di Jalur Pantura, Subang, Jawa Barat, Minggu (14/5/2023). (ist)

Subang, adajabar.com – Puluhan biksu dari Thailand kini telah tiba di Jalur Pantura, Subang, Jawa Barat, Minggu (14/5/2023). Mereka berjalan kaki menempuh ribuan kilometer untuk merayakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur.

Dengan pakaian khasnya, para biksu yang berjumlah sebanyak 32 orang dari Thailand ini mendapatkan pengawalan dari TNI – Polri dan ormas Islam lainnya, saat melintas di jalan Pantura , Pamanukan, Subang, Mereka sempat mampir di wihara di Pamanukan, Subang.

Selanjutnya mereka akan kembali berjalan kaki menuju Candi Borobudur melewati Indramayu.

Puluhan biksu ini adalah bagian dari proses perjalanan ritual Thudong, atau proses perjalanan religi dengan menempuh jarak ribuan kilometer hanya dengan berjalan kaki.

Mereka berangkat berjalan kaki dari Nakho Si Tammarat Thailand, pada akhir Maret lalu, dengan tujuan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, untuk merayakan hari Waisak pada Juni mendatang.

“Saya dari Indonesia, dan pengakuan para biksu yang dari luar, ternyata umat Islam atau agama lainnya sangat luar biasa menyambut kami, dalam perjalanan menyambut hari Waisak pada bulan Juni nanti” ujar Wawan, salah seorang biksu asal Indonesia.

“Setelah mereka berjalan dari Cikampek, nanti malam akan bermalam dahulu di Pamanukan, dan besok pagi selanjutnya akan melakukan perjalanan kembali, menuju Candi Borobudur,” pungkas Sugandi, Kepala Wihara Sila Persada Pamanukan.

Setelah beristirahat di Wihara Sila Persada Pamanukan dan bermalam, 32 Biksu ini akan kembali melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur melewati jalur Pantura.

Para Biksu akan mengakhiri ritual Thudong atau ritual jalan kaki ini pada saat mereka tiba di Borobudur, Magelang Jawa Tengah dan akan segera melakukan proses perayaan Hari Raya Waisak.

Hari Raya Waisak ini akan berlangsung pada tanggal 4 Juni 2023, pada hari raya ini para umat Buddha akan berkunjung ke wiraha untuk melakukan serangkaian proses ibadah dan doa serta menjadi tanda pencerahan dari seorang Buddha ketika menemukan makna hidup.

Selain melakukan proses ibadah dan doa, para umat Buddha akan melakukan acara festival lainnya seperti menerbangkan lampion yang dilakukan di Borobudur oleh umat Buddha sebagai simbolis rasa bahagia, syukur serta harapan untuk semua doa agar terwujud.

Di Jawa Barat, para biksu sempat bermalam di Bekasi untuk sementara waktu dan melanjutkan jalan kaki kembali melalui jalur darat mulai dari Bekasi- Karawang- Cirebon- Semarang dan menuju tujuan akhir yaitu Magelang, Jawa Tengah untuk memperingati Hari Raya Waisak di Candi Borobudur. (dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *