Antartika, adajabar.com – Penelitian terbaru berbasis data satelit selama lebih dari satu dekade mengungkap penurunan drastis populasi penguin kaisar (Aptenodytes forsteri) di Antartika. Dalam laporan yang diterbitkan oleh tim peneliti British Antarctic Survey (BAS) di jurnal Communications Earth & Environment pada 10 Juni 2025, disebutkan bahwa populasi penguin menurun sebesar 22% di beberapa koloni, dua kali lipat lebih parah dibanding estimasi sebelumnya yang hanya 9,5%.
Populasi Menyusut, Lebih Buruk dari Prediksi Awal
Analisis terbaru ini melibatkan pencitraan satelit beresolusi tinggi yang memantau 62 koloni penguin kaisar dari tahun 2009 hingga 2023. Temuan menunjukkan bahwa perubahan iklim, khususnya mencairnya es laut yang menjadi habitat utama penguin, menjadi penyebab utama menurunnya populasi mereka.
“Penurunan ini bisa mencapai 50 persen lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya,” ungkap para peneliti dalam laporan tersebut. Data menunjukkan bahwa sejumlah koloni bahkan mengalami kegagalan total dalam reproduksi akibat hilangnya es yang stabil untuk bertelur dan membesarkan anak.
Dampak Langsung Pemanasan Global dan Aktivitas Manusia
Para ilmuwan menyebutkan bahwa penurunan populasi ini adalah indikator langsung dari dampak krisis iklim yang semakin nyata di wilayah kutub. Es laut di sekitar Antartika mengalami pencairan dengan kecepatan tinggi dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengancam keberlangsungan penguin yang sangat bergantung pada lapisan es tersebut.
Selain faktor iklim, aktivitas manusia seperti perikanan industri dan lalu lintas kapal juga memberikan tekanan tambahan terhadap ekosistem laut di wilayah selatan ini.
“Kami kini melihat dampak riil dari pemanasan global terhadap spesies yang dulunya dianggap cukup tangguh. Ini alarm keras bagi kita semua,” kata salah satu peneliti utama dari BAS.
Konsekuensi terhadap Konservasi dan Kebijakan Global
Penurunan tajam ini memaksa para ilmuwan dan pemerhati lingkungan untuk meninjau ulang strategi konservasi terhadap spesies ikonik kutub tersebut. Hingga kini, penguin kaisar belum diklasifikasikan sebagai spesies yang benar-benar terancam punah secara global. Namun, studi terbaru ini diprediksi akan mendorong reklasifikasi status konservasi mereka di masa depan.
Organisasi lingkungan menyerukan agar hasil studi ini menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan iklim global, termasuk dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB mendatang.
Penguin Jadi Barometer Kesehatan Planet
Penguin kaisar bukan sekadar satwa karismatik dari wilayah es, tetapi juga menjadi barometer kesehatan lingkungan kutub dan laut global. Penurunan populasinya mengindikasikan bahwa sistem iklim dunia tengah berubah dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.
Studi ini menjadi pengingat kuat bahwa krisis iklim bukan masalah masa depan—tetapi sedang terjadi sekarang. Dan spesies seperti penguin kaisar, yang telah bertahan jutaan tahun, kini berada di ujung tanduk akibat ulah manusia.