Ketua FK Umar Alam, Jangan Bawa Kabupaten Bandung ke Masa Lalu

Kab Bandung, adajabar.com — Forum Konstituen (FK) Kabupaten Bandung mengingatkan berbagai elemen masyarakat Kabupaten Bandung untuk berhati-hati dalam memilih calon Bupati Bandung pada Pilkada Kabupaten Bandunc 27 November 2024 mendatang.

Mereka menekankan pentingnya memilih pemimpin yang berkomitmen melanjutkan perubahan dan menolak kembali ke era dinasti politik yang selama 20 tahun ‘menguasai’ Kabupaten Bandung.

“Perubahan yang kita rasakan saat ini tidak datang dengan mudah. Ini hasil perjuangan panjang dari masyarakat yang menginginkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berpihak pada rakyat,” tegas Ketua Forum Konstituen Kabupaten Bandung, Umar Alam dalam sebuah diskusi bersama awak media di Soreang, Selasa (1/10/2024).

Umar mengingatkan bahwa dinasti politik yang selama 20 tahun berkuasa di Kabupaten Bandung telah membuat jemu masyarakat. Oleh karena itu, pada Pilkada 2020 masyarakat Kabupaten Bandung bersama Dadang Supriatna berhasil merebut Kabupaten Bandung dari ‘cengkeraman’ dinasti politik.

“Kita semua ingat bagaimana Kabupaten Bandung terpuruk pada masa itu. KKN tumbuh subur merajalela, pembangunan tidak jelas, dan angka kemiskinan tinggi,” tambah Umar Alam.

Forum Konstituen menilai bahwa kemunculan Dadang Supriatna pada Pilkada 2020 telah membawa angin segar bagi masyarakat Kabupaten Bandung yang menginginkan perubahan.

Saking besarnya gelombang masyarakat yang menginginkan perubahan, Dadang Supriatna pun memperoleh mandat dan amanah dari masyarakat Kabupaten Bandung. Ketika itu, Dadang Supriatna meraih 56 persen lebih suara pemilih dari 3 pasangan calon yang berkontestasi.

“Kita bisa lihat bagaimana Kang Dadang Supriatna telah menunjukkan komitmennya untuk membawa perubahan dan membangun Kabupaten Bandung dengan fokus pada kesejahteraan rakyat. Program-programnya nyata dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambah Umar.

Ia menambahkan walau hanya dalam waktu 3,4 tahun memimpin Kabupaten Bandung, Kang DS mampu menunjukkan kinerja fenomenal. Sebagai contoh konkret, Kang DS mampu meningkatkan APBD dan PAD Kabupaten Bandung hanya dalam tempo singkat.

“Peninggalan Bupati sebelumnya APBD Kabupaten Bandung hanya Rp 4,6 triliun. Hanya dalam waktu 3 tahun, Kang DS mampu menaikkan APBD menjadi Rp 7,4 triliun. Ini prestasi luar biasa dan jarang terjadi,” ungkap Umar.

Belum lagi soal capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada saat Dadang Supriatna dilantik menjadi Bupati Bandung pada 2021, PAD Kabupaten Bandung hanya Rp 960 miliar. Namun Kang DS mampu menggenjot PAD hingga mencapai Rp 1,4 triliun, walau sempat terkendala kondisi covid-19.

Kebijakan Dadang Supriatna membangun 5 RSUD juga menjadi bukti bahwa ia pemimpin yang lebih mementingkan kebutuhan dasar masyarakat. Pada periode pertama, Kang DS lebih mementingkan membangun layanan dasar seperti RSUD, sekolah, infrastruktur jalan serta membangun perekonomian masyarakat.

“Kang DS satu-satunya kepala daerah yang memberikan insentif bagi 17 ribu guru ngaji sebesar Rp 109 miliar per tahun. Selain itu, ia juga memberikan BPJS gratis bagi 400 ribu warga miskin dan pekerja rentan. Itu bukti keberpihakannya pada masyarakat,” jelasnya.

Anggota Forum Konstituen, Imam Dzohiri berharap masyarakat harus jeli dan objektif dalam memilih. Jangan sampai salah pilih karena nanti yang menjadi korban adalah masyarakat Kabupaten Bandung. Ia menyebut yang sudah jelas memiliki track record kinerja dan prestasi yang moncer hanya Dadang Supriatna.

“Kang Dadang Supriatna atau Kang DS lah yang hingga kini konsisten dan berkomitmen untuk mengawal semangat perubahan di Kabupaten Bandung. Saya kira perubahan ini harus dijaga, tolak kembalinya usungan dinasti politik,” ungkap Imam.

Imam juga mengajak masyarakat agar waspada karena saat ini tampak ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk kembali menguasai Kabupaten Bandung dengan mengusung calon yang berasal dari dinasti politik lama dengan mengusung diksi perubahan.

“Mereka berdalih bahwa perubahan yang terjadi saat ini tidak cukup. Apa maksud perubahan ini? Apakah ingin mengembalikan Kabupaten Bandung ke masa lalu,” tuturnya.

“Masyarakat harus waspada dengan para begal perubahan. Jangan sampai kita tertipu oleh janji-janji manis yang dikemas dengan slogan-slogan perubahan palsu. Karena spirit perubahan sesungguhnya, nahkodanya adalah Kang DS,” lanjut Imam.

Forum Konstituen juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal Pilkada Kabupaten Bandung agar berjalan dengan jujur, adil, dan demokratis.

“Mari kita jaga perubahan yang telah kita raih dengan susah payah. Jangan sampai kita kembali ke masa lalu yang penuh dengan ketidakadilan. Pilih pemimpin yang memiliki track record bersih, program yang jelas dan bermanfaat, dan komitmen yang kuat untuk membangun Kabupaten Bandung,” tuturnya.

Asep Herian (Aher), tokoh FK lainnya menyebut terlepas dari plus minus sebagai manusia biasa, , faktanya Dadang Supriatna masih tampil egaliter dan mampu menyatukan umat dari berbagai latar belakang perbedaan organisasi maupun suku.

“Karenanya Dadang Supriatna masih layak melanjutkan agenda-agenda perubahan agar lebih dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat Kabupaten Bandung,” kata Aher, sapaan akrabnya. (Hamid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *