Bandung Barat, adajabar.com – Jalan utama peghubung antara Kecamatan Cipatat-Saguling, terutama di Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dilanda bencana longsor, mengakibatkan terhentinya arus lalu lintas secara keseluruhan. Sebagai akibatnya, satu-satunya opsi alternatif yang tersedia adalah dengan memutar melalui Kota Baru Parahyangan Padalarang.
Bongkahan tanah dan lumpur setebal 3 meter dengan panjang sekitar 10 meter menutup jalan. Selain tanah, jalan utama menuju PLTA Saguling itu juga sempat tertutup sejumlah pohon tumbang. Tanah longsor dan pohon-pohon ini ambrol dari tebing jalan setinggi 15 meter.
“Betul jalan masih tertutup longsor. Jadi menterialnya cukup tebal diperlukan alat berat untuk membuka jalur,” kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Asep Sehabudin, Sabtu (17/2/2024).
Peristiwa longsor terjadi pada Jumat, 16 Februari 2024, sekitar pukul 16.00 WIB. Bencana ini dipicu hujan deras dengan waktu cukup panjang ditambah kontur tanah serta tingkat kemiringan tebing cukup curam sehingga menyebabkan tebing di lokasi jenuh dan ambrol menutup jalan.
“Memang kemarin hujannya lebat. Lokasi ini memang rawan longsor karena kontur berbukit,” tambahnya.
Menurutnya, bagi masyarakat yang handak menuju Saguling Cipongkor sebaliknya dari Cipongkor dan Saguling hendak ke Rajamandala dan Cipatat disarankan melalui jalan alternatif ke Padalarang via Kota Baru Parahyangan.
Asep mengatakan, aparat gabungan bersama masyarakat dan PT Indonesia Power Saguling tengah melakukan evakuasi. Petugas fokus membersihkan lumpur dengan alat berat serta memotong pohon dengan gergaji mesin.
Masyarakat Bandung Barat dihimbau agar tetap waspada terkait potensi bencana hidrometeorologi atau cuaca ekstrem seperti longsor, banjir, dan angin kencang.
“Kita imbau masyarakat tetap waspada. Apalagi sekarang masuk musim hujan,” ujarnya. (dbs)
