adajabar.com – Israel semakin membuat dunia murka. Bahkan, tagar #Israhell kini menjadi salah satu trending topik di media sosial X.
Setelah pasukan mereka tanpa henti membom Gaza yang menewaskan 9.000 ribu warga sipil lebih termasuk 40 persen di antaranya anak-anak, mereka juga melanggar aturan internasional terkait perang, termasuk menyerang jurnalis, tim medis, hingga rumah sakit.
Paling baru, mereka membom konvoi ambulans yang sedang membawa pasien yang terluka.
Israel melancarkan serangan brutal dengan membombardir rombongan ambulans di depan gerbang Rumah Sakit al-Shifa. Saat itu, rombongan ambulans itu hendak membawa korban luka ke selatan Gaza untuk melintasi perbatasan Rafah dan di rawat di Mesir
Dilansir CNN, Sabtu (4/11/2023), insiden penyerangan ini menewaskan sebanyak 15 orang. Selain itu, sebanyak 50 orang juga dilaporkan mengalami luka-luka.
Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, mengatakan pasien yang terluka parah hendak diberangkatkan ke Rafah ketika serangan Israel terjadi di luar Rumah Sakit al-Shifa.
“Kami sudah memberi tahu Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (PRCS), kami memberitahu seluruh dunia, bahwa para korban berada dalam antrean di ambulans tersebut,” katanya dilansir Aljazirah, Jumat (3/11/2023).
Ia menegaskan ini adalah konvoi medis. Konvoi ambulans itu disebut hendak membawa 15 hingga 20 pasien yang terluka parah ke Mesir. Saksi mata menuturkan, bom di gerbang rumah sakit ditembakkan pesawat tanpa awak Israel.
Rumah Sakit al-Shifa adalah yang terbesar di Kota Gaza yang terletak di bagian utara Jalur Gaza. Rumah sakit itu saat ini menangani lebih dari 5.000 pasien dalam keadaan penuh keterbatasan akibat serangan Israel. Sekitar 40 ribu pengungsi juga berlindung di rumah sakit tersebut.
Dalam konferensi pers di Rumah Sakit al-Shifa, para dokter menuntut perlindungan internasional terhadap ambulans karena mereka juga menjadi sasaran di Jalan al-Rashid.
Menanggapi aksi biadab Israel, demo terus terjadi hampir di seluruh penjuru dunia. Selain itu, muncul aksi massa berupa seruan boikot produk-produk Israel. (dbs)