Bandung, adajabar.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) menyelenggarakan Rapat UmumPemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada Rabu, 16 April 2025. Rapat berlangsung secara hybrid, dengan kehadiran fisik terbatas di Menara bank bjb Bandung serta partisipasi daring melalui platform eASY.KSEI.
Sebagai institusi keuangan yang mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, bank bjb mengundang seluruhpemegang saham untuk turut serta dalam forum strategis ini. RUPST menjadi wadah penting dalam proses pengambilankeputusan yang berdampak langsung pada arah dan pertumbuhan perusahaan ke depan.
Tujuh agenda utama telah disusun untuk dibahas dan diputuskan dalam RUPST kali ini. Agenda-agenda tersebutdisusun berdasarkan peraturan perundang-undangan, usulanpemegang saham utama, serta kepentingan strategis korporasidalam menjaga keberlanjutan usaha.
Agenda pertama mencakup persetujuan atas Laporan Tahunantermasuk pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2024. Dengan persetujuan ini, pemegang saham memberikanpelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnyakepada Direksi dan Komisaris atas kinerja yang dijalankanselama tahun 2024.
Agenda kedua adalah penetapan penggunaan laba bersihPerseroan tahun buku 2024 termasuk pembagian dividenuntuk Tahun Buku 2024, yakni sebesar Rp896.953.074.238,-atau Rp85,25 per lembar saham. Angka tersebut setara dengan65,50% dari laba bersih yang berhasil dibukukan oleh bank bjb di Tahun Buku 2024 sebesar Rp1.369.462.904.109,-.
Kebijakan dividen tersebut menjadi bukti bahwa kinerjakeuangan bank bjb mampu memberikan nilai tambah bagipemegang saham.
Agenda ketiga akan meminta persetujuan atas penunjukanAkuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku2025. Dewan Komisaris akan diberi kewenangan menunjukauditor independen yang memenuhi kualifikasi, memiliki izinresmi, dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Agenda keempat menyangkut pembaruan Rencana AksiPemulihan (Recovery Plan) bank bjb. Rencana ini merupakanbagian dari sistem mitigasi risiko yang proaktif, disusun untukmenjawab berbagai tantangan ekonomi makro dan menjagakesinambungan operasional perusahaan dalam jangkapanjang.
Selanjutnya, agenda kelima berisi laporan realisasipenggunaan dana hasil Penawaran Umum, yang meliputiObligasi Subordinasi Berkelanjutan IV Tahap I, ObligasiKeberlanjutan Berkelanjutan I Tahap I, serta Surat BerhargaPerpetual. Laporan ini bersifat informatif, namun pentinguntuk menunjukkan transparansi kepada investor.
Agenda keenam mengusung rencana restrukturisasiorganisasi. Langkah ini dipandang krusial untukmeningkatkan efisiensi dan responsivitas perusahaan terhadapperubahan struktur pasar, sekaligus memperkuat fleksibilitasorganisasi dalam menjalankan berbagai inisiatif transformasi.
Agenda terakhir menyangkut perubahan susunan pengurusPerseroan. Perubahan ini mencakup pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Beberapa jabatan baru akan berlaku efektif setelah mendapatpersetujuan dari OJK atas hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), maka susunan anggotaDewan Komisaris dan Direksi bank bjb adalah sebagaiberikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen : Wowiek Prasantyo*
Komisaris : Herman Suryatman *
Komisaris : Rudie Kusmayadi
Komisaris : Tomsi Tohir
Komisaris Independen : Helmy Yahya*
Komisaris Independen : Novian Herodwijanto*
Direksi
Direktur Utama : Yusuf Saadudin*
Direktur Kepatuhan : Joko Hartono Kalisman*
Direktur Korporasi dan UMKM : Mulyana*
Direktur Konsumer dan Ritel : Nunung Suhartini*
Direktur Operasional dan Teknologi Informasi : Ayi Subarna*
Direktur Keuangan : Hana Dartiwan
*Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dariOtoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku.
RUPST ini juga menjadi momentum untuk memperkuatkomitmen bank bjb dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya di Jawa Barat dan Banten. bank bjb, yang selamaini dikenal sebagai salah satu bank pembangunan daerahterkemuka, terus berupaya memperluas jangkauan layanannyadengan tetap mematuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaanyang baik.
bank bjb juga mencatatkan kinerja yang solid sepanjang tahun2024. Laba bersih mencapai Rp 1,3 triliun dengan rasio kreditbermasalah (NPL) yang terjaga di level 2.22%. Total asetmeningkat menjadi Rp 219,9 triliun, menjadikan bank bjbsebagai BPD dengan aset terbesar di Indonesia. Capaian initidak terlepas dari penguasaan pasar yang kuat, dukunganteknologi yang terus ditingkatkan, serta kolaborasi eratdengan pemegang saham utama.
Dengan semangat transformasi dan profesionalisme tinggi, bank bjb memantapkan langkah menuju masa depan yang lebih kuat dan berkelanjutan. RUPST Tahun Buku 2024 menjadi refleksi dari komitmen perusahaan dalammenciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangkukepentingan.