Bandung, adajabar.com — Plh. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar), Bambang Tirtoyuliono, menegaskan bahwa sarana dan prasarana merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini disampaikannya dalam acara Evaluasi Pembangunan & Rehabilitasi Program DAK Fisik SMK Tahun 2024 yang digelar di Novotel Bandung, Jumat (4/10/2024).
Bambang menjelaskan bahwa data dapodik (data pokok pendidikan) menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan DAK (Dana Alokasi Khusus). “Data dapodik adalah entry point bagi DAK. Oleh karena itu, kita perlu terus memperbarui dan memastikan data ini akurat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Plh. Kadisdik juga mengapresiasi Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) yang telah menyelenggarakan evaluasi. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai efektivitas penggunaan DAK fisik, mengidentifikasi kendala implementasi, serta mengukur capaian kinerja pembangunan sarana dan prasarana.
“Kita juga perlu menyusun rekomendasi untuk perbaikan di tahap selanjutnya, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan DAK,” lanjutnya.
Senada dengan Bambang, Kepala Bidang PSMK Disdik Jabar, Edy Purwanto, menekankan pentingnya pembaruan data dapodik secara berkala. “Dapodik bukan hanya mencakup jumlah siswa, tetapi juga harus diisi dengan informasi mengenai kebutuhan sarana dan prasarana sekolah,” jelas Edy.
Evaluasi ini diikuti oleh 44 kepala sekolah dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I hingga VI, dan akan berlanjut dengan tahap kedua yang mencakup 44 sekolah lainnya dari Cadisdik Wilayah VII hingga XIII. Secara keseluruhan, 88 sekolah yang terdiri dari 53 sekolah negeri dan 35 sekolah swasta menerima DAK fisik pada tahun ini.
Evaluasi ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas sarana dan prasarana sekolah, serta memperkuat pengelolaan pendidikan yang lebih transparan dan akuntabel. ***