Indramayu, adajabar.com – Dalam upaya untuk melindungi generasi muda Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra, Kasan Basari mendukung langkah audiensi yang dilakukan Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu.
Organisasi yang konsen terhadap kekerasan seksual anak itu mendorong agar pemerintah bisa lebih peduli terhadap hak kesehatan seks dan reproduksi.
Khususnya terhadap anak-anak di Kabupaten Indramayu.
Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu dalam hal ini juga mendorong agar hak kesehatan seks dan reproduksi bisa masuk dalam mulok pendidikan anak di sekolah.
“Saya mendorong karena ini ada korelasi dengan tujuan pemerintah menuju Indramayu Emas di 2045,” ujarnya, Selasa (19/9/2023).
Kasan menilai, apa yang diperjuangkan oleh para aktivis perempuan tersebut patut diapresiasi.
Apalagi, tujuannya untuk menyelamatkan para generasi penerus.
Jangan sampai semakin banyak lagi anak yang menjadi korban dari kekerasan seksual karena akan menghambat tujuan pemerintah menuju Emas 2045.
Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu mencatat, sejak tahun 2022 sampai dengan saat ini mereka sudah menangani 25 kasus kekerasan seksual terhadap anak di Indramayu.
Jumlah tersebut belum termasuk yang dilaporkan kepada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) maupun Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Indramayu.
Kebanyakan kasus kekerasan seksual ini justru tidak terlaporkan.
Alasannya, kasus kekerasan seksual terhadap anak masih dianggap tabu atau aib oleh masyarakat sehingga enggan untuk dilaporkan.
Kasan menilai, persoalan ini harus menjadi perhatian semua pihak. Pemerintah provinsi pun wajib melahirkan kebijakan yang tepat untuk menyelamatkan generasi bangsa.
Yakni terkait edukasi Hak Kesehatan Seksual Reproduksi (HKSR).
Sekolah-sekolah juga didorong bisa melatih para guru BK untuk mengedukasi HKSR kepada anak-anak.
Sehingga, saat mereka lulus sekolah SLTA, para generasi muda punya pemikiran dan mental yang kuat agar tidak terjerumus dan tidak tidak menjadi korban kekerasan seksual.
“Agar saat keluar sekolah tingkat SLTA ada pemikiran yang kuat, mental yang kuat untuk sama-sama mencegah jangan sampai terjadi,” ujarnya.***