Disdik Kota Bandung Larang Siswa Membawa Lato-lato ke Sekolah

Disdik Kota Bandung Larang Siswa Membawa Lato-lato ke Sekolah. (doc.ist)

Bandung, adajabar.com – Kegiatan belajar mengajar semester 2 tahun ajaran 2022-2023 sudah kembali digelar. Disdik Kota Bandung telah menerbitkan surat edaran mengenai permainan yang dilarang untuk dibawa ke sekolah.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengimbau seluruh siswa di jenjang SD dan SMP untuk tidak memainkan lato-lato selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di sekolah. Hal itu dikarenakan menganggu kegiatan belajar mengajar.

Para siswa tidak diperbolehkan membawa atau bermain segala bentuk permainan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran ke dalam lingkungan sekolah. Termasuk mainan yang tengah digandrungi anak-anak saat ini yakni lato-lato.

Kepala Disdik Kota Bandung Hikmat Ginanjar berpendapat, meski lato-lato memiliki nilai positif untuk melatih motorik anak, tapi sebaiknya mainan tersebut dimainkan di luar sekolah saja. Sebab tak memiliki keterkaitan langsung dengan proses kegiatan belajar mengajar.

“Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Dinas Pendidikan mengeluarkan edaran yang melarang membawa mainan yang tidak berkaitan dengan proses KBM (kegiatan belajar mengajar) di sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar di Kota Bandung, Selasa (10/1/2023)

Ia mengatakan bahwa mainan lato-lato yang sedang populer di kalangan anak-anak tidak boleh dimainkan selama kegiatan belajar mengajar di sekolah, tetapi boleh dimainkan di luar lingkungan sekolah.

Hikmat juga menyampaikan pentingnya warga satuan pendidikan dan orang tua peserta didik bersama-sama mengawasi penggunaan mainan oleh anak-anak.

“Juga perlu bijak dalam memainkannya, sehingga tidak mengganggu orang lain. Tentu boleh dimainkannya di tempat yang semestinya,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan Surya Santana mengatakan bahwa sekolah tidak melarang siswa memiliki lato-lato, tetapi hanya melarang penggunaan mainan itu selama kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Bukan hanya lato-lato, tapi seluruh permainan, baik konvensional maupun digital, baiknya memang dimainkan di luar sekolah saja,” kata Tantan.

Ia menambahkan, anak-anak boleh membawa dan memainkannya, tapi jangan sampai di waktu-waktu kegiatan belajar berlangsung.

“Kami sudah imbau kepada sekolah. Mudah-mudahan bukan hanya lato-lato, tapi seluruh permainan baik konvensional maupun digital. Baiknya memang dimainkan di luar sekolah saja,” ungkapnya. (dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *