Kabupaten Garut, adajabar.com – Dalam rangka peringatan Hari Ibu yang ke-94, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Garut menyelenggarakan acara Seminar Perempuan dengan tema “Perempuan Milenial, Ibu Masa Depan Pembawa Perubahan” yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Minggu (25/12/2022).
dr. Hani Firdiani Budiman, istri Wakil Bupati Garut, sebagai narasumber menerangkan makna hari ibu dan peranan perempuan dalam membangun bangsa. Menurutnya, ibu bukan hanya sebagai pendamping suami dan ibu yang melahirkan anak, namun juga sebagai ibu generasi yang menentukan maju dan sejahtera bangsa itu.
“Bisa maju, bisa sejahtera, bangsa ini bisa berdaulat karena ada seorang ibu yang melahirkan generasi yang baik,” ucapnya.
Hani menerangkan, seminar ini sangat penting untuk membentuk pola pikir para peserta, memberikan wawasan, berbagi pemahaman, serta menyatukan persepsi agar isu positif tentang perempuan dapat terus bergulir.
“Harapan saya adalah bahwa para perempuan milenial ini siap menjadi ibu, siap menjadi pendamping suami yang baik, yang setia, yang siap menjadi ibu generasi dan siap menjadi ibu yang menjaga bangsa ini, menjaga kedaulatan bangsa dan menjauhkan kita dari hal-hal yang negatif,” imbuhnya.
Founder Rumah Sahabat Taat, Rina Paridah memberikan motivasi kepada perempuan milenial. Menurutnya, menjadi perempuan hebat tidak hanya sebatas meraih prestasi akademik saja, namun mampu berkontribusi untuk masyarakat luas, menjadi solusi dari setiap problematika yang timbul di masyarakat.
Ketua Pengurus Daerah (PD) KAMMI Garut Ilham Aminudin menyampaikan, kegiatan ini sebagai komitmen dari KAMMI Garut untuk membangun SDM yang berkualitas terutama bagi kaum perempuan di Kabupaten Garut.
“Jadi kami berkomitmen kedepan ada keterlibatan perempuan dalam pembangunan Kabupaten Garut, baik itu dalam bidang pendidikan, bidang sosial, bidang ekonomi, dan lain-lain,” ucapnya.
Ilham mengungkapkan, kegiatan ini penting dilakukan sehingga bisa dijadikan sebagai sarana belajar perempuan di Kabupaten Garut, mengingat sampai saat ini keterlibatan perempuan dalam pembangunan di Kabupaten Garut masih sangat minim.
Ketua Pelaksana Neng Gumi Sri Rahayu menerangkan, output kegiatan ini adalah kualitas SDM para perempuan meningkat, dimana perempuan ini adalah madrasah pertama bagi seorang anak.
“Harapannya agar para calon ibu ini agar lebih paham apa tujuannya, apa harapan kedepannya, kemudian apa bekal mereka sebagai calon ibu,” tuturnya.
Ketua Bidang Perempuan KAMMI Garut, Hutri Nuryani melalui seminar ini diharapkan para peserta dapat mengetahui bagaimana peranan perempuan bisa berkiprah di masyarakat sesuai dengan kondisi saat ini dengan pemikiran yang kritis, salah satunya yaitu terkait permasalahan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) di Kabupaten Garut.
“Tentunya dibutuhkan (pemikiran) kritis dan daya tangkap setiap permasalahan salah satunya ada AKI dan AKB,” katanya. (hms)