Akhir Tragis Perjalanan Kapal Selam Wisata Titan Penjelajah Bangkai Titanic

Kapal selam Titan milik OceanGate Expeditions yang digunakan untuk mengunjungi lokasi reruntuhan Titanic. (ist)

Bandung, adajabar.com – Pencarian kapal selam wisata Titanic bernama Titan dari perusahaan OceanGate Expeditions berakhir dengan kabar duka.

Kapal wisata yang tiketnya dibanderol US$250.000 atau setara Rp3,7 miliar ini sempat hilang selama 4 hari tersebut kini ditemukan dalam kondisi tak utuh.

Kapal selam yang direncanakan melakukan perjalanan delapan hari ini berbasis di Newfoundland, Kanada. Berisi lima orang penumpang, kapal ini pertama-tama menempuh jarak sekitar 900 mil (1.450 kilometer) dari lepas pantai Cape Cod, Massachusetts, Amerika Serikat (AS).

Kapal selam tersebut mulai turun ke bawah permukaan laut menuju bangkai kapal Titanic selama dua jam pada Minggu pagi (18/6/2023).

Namun setelah 1 jam 45 menit setelahnya, kapal tersebut kehilangan kontak dengan kapal induk.

Dikutip dari berbagai sumber, pencarian dimulai sejak kapal Titan dinyatakan hilang.

Namun misi pencarian ini semakin menegangkan karena tim memiliki waktu terbatas, mengingat pasokan oksigen yang tersedia di kapal tersebut hanya cukup untuk bertahan selama 96 jam.

Puing kapal ditemukan

Pencarian kapal Titan dibantu banyak pihak, Bunda. Dengan kapal selam, tim mencari di area seluas dua kali Connecticut dengan kedalaman hingga 4 kilometer (km). Sedangkan dari permukaan air dan udara, semua beroperasi menggunakan peralatan radar untuk mendeteksi suara di bawah air.

“Kami hanyalah salah satu bagian dari respons penyelamatan maritim. Ini pencarian yang sulit, hati kami bersama keluarga dan teman-teman dari semua yang terkena dampak tragedi ini,” kata Pelagic Research Services yang berbasis di Massachusetts, dikutip dari BBC

Setelah pencarian panjang, penjaga pantai pantai AS Laksamana Madya John Mauger mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan puing kapal Titan. Puing tersebut muncul berlokasi 200 meter dari titik bangkai kapal Titanic, tempat terakhir kapal tersebut hilang komunikasi.

“Lebih dari 200 meter dari bagian haluan Titanic,” ungkapnya.

Direktur Operasi Pemulihan dan Rekayasa Laut Angkatan Laut Amerika Serikat Paul Hankins mengungkapkan bahwa tim pencarian menemukan lima potongan besar puing-puing yang diidentifikasi berasal dari kapal selam Titan. Hankins mengatakan muncung kapal yang terletak di luar lambung tekanan adalah potongan pertama yang ditemukan.

Selanjutnya, tim juga menemukan puing lain yang merupakan bagian belakang dari lambung kapal. Kemudian, diikuti dengan puing dengan berukuran lebih kecil yang menjadi bagian lain dari badan kapal.

“Kami terus memetakan medan puing-puing dan, seperti yang dikatakan oleh laksamana, kami akan melakukan yang terbaik untuk memetakan sepenuhnya apa yang ada di sana,” kata Hankins.

Sementara itu Mantan Komandan-in-Chief Fleet dari Royal Navy, Laksamana Madya Sir James Burnell-Nugent, mengatakan bahwa kapal muncul dalam bentuk puing usai terjadi ledakan. Hal ini terjadi karena adanya tekanan yang sangat tinggi di bawah laut.

“Saya pikir secara keseluruhan ini mungkin adalah berita yang buruk dan menunjukkan bahwa Titan mungkin telah meledak di bawah tekanan besar air laut ketika sedang turun,” ujarnya,

Selain itu, ia juga memberi pernyataan terkait lima orang penumpang kapal. Dalam pernyataan resmi yang diumumkan OceanGate Expeditions, kelimanya dinyatakan tewas setelah penemuan beberapa puing bagian kapal.

“Kami sekarang percaya bahwa CEO kami, Stockton Rush, Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood, Hamish Harding, dan Paul-Henri Nargeolet, sayangnya telah hilang,” ujar pernyataan perusahaan tersebut.

Daftar penumpang kapal wisata Titanic yang tewas:

1. Hamish Harding

Hamish Harding merupakan pendiri sekaligus bos Action Aviation, perusahaan penerbangan yang bergerak di bidang jual-beli pesawat terbang. Perusahaan ini berlokasi di Dubai dan Bandara Stansted, London, Inggris.

2. Shahzada Dawood

Shahzada Dawood merupakan Wakil Ketua Dawood Hercules, perusahaan yang bergerak di bidang investasi dan berbasis di Karachi, Pakistan.

Dawood Hercules adalah bagian dari Dawood Group, bisnis keluarga selama lebih dari satu abad, menurut biografinya di SETI Institute. Dia adalah pewaris salah satu kekayaan keluarga terbesar Pakistan, menurut New York Times.

3. Suleman Dawood

Suleman Dawood adalah anak Shahzada Dawood yang juga ikut dalam ekspedisi dan berusia 19 tahun. Menurut DH Group & Engro Corporation, bagian dari Hercules Group, Suleman adalah penggemar fiksi ilmiah dan pemain voli.

4. Paul-Henri Nargeolet

Nargeolet dikenal sebagai ahli Titanic. Dia memimpin ekspedisi ke lokasi reruntuhan kapal dan dikenal sebagai Titanic’s Greates Explorer.

Nargeolet juga merupakan direktur penelitian bawah laut untuk RMS Titanic, perusahaan Amerika yang memiliki hak penyelamatan atas bangkai kapal dan mengoperasikan pameran artefak dari kapal.

5. Stockton Rush

Stockton Rush adalah CEO dan pendiri perusahaan yang menjalankan ekspedisi, OceanGate. Dia merupakan pilot termuda dengan kualifikasi dari United Airlines Jet Training Institute pada 1981 di usianya yang ke-19 dan menjadi perwira pertama DC-8 dalam penerbangan ke Eropa dan Timur Tengah saat musim panas.

Rush memperoleh gelar sarjana di bidang teknik kedirgantaraan, penerbangan dan astronotika dari Princeton University pada 1984 dan MBA dari Barkeley Haas School of Business pada 1989. Pada 2009, Rush mendirikan OceanGate Expeditions yang berbasis di Everett, Washington.

(dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *