Bandung, adajabar.com – Kawasan wisata Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai disesaki wisatawan yang hendak mengisi libur panjang akhir pekan serta tanggal merah Hari Buruh.
Tercatat sebanyak 23 ribu kendaraan mulai bergerak masuk dari arah Bandung menuju Lembang. Sebaliknya, dari arah Subang menuju Lembang tercatat ada 19 ribu kendaraan melintas, pada Sabtu 29/4/2023. Jika dibanding hari biasa, terjadi peningkatan volume kendaraan sebanyak 35 persen.
“Memang terjadi kenaikan signifikan memasuki libur panjang akhir pekan ini. Data Dishub mencatat ada 23 ribu kendaraan masuk dari Bandung dan 19 ribu kendaraan masuk dari Subang ke Lembang,” kata Kasatlantas Polres Cimahi AKP Sudirianto ditemui di Pertigaan Betrix Lembang.
Serbuan kendaraan ini tak pelak membuat sejumlah ruas jalan di Lembang padat. Terutama di Jalan Raya Bandung-Lembang di antaranya depan objek wisata The Great Asia Afrika, pertigaan Betrix, Jalan Grand Hotel Lembang, dan depan gerbang masuk Floating Market. Sejumlah ruas jalan ini mengalami kepadatan sejak, pukul 10:00 WIB hingga pukul 20:00 WIB.
Untuk mengurai kepadatan, pihaknya memfokuskan melakukan penarikan dengan rekayasa satu jalur atau one way dari Bandung menuju Lembang sebanyak 13 kali dan Subang Lembang sebanyak 7 kali.
“Total skema one way yang kita lakukan hingga pukul 20:00 WIB sebanyak 20 kali. Paling banyak diberlakukan dari Bandung menuju Lembang,” tambah Sudirianto.
Pihak kepolisian juga menerapkan skema buka tutup objek wisata di kawasan wisata Lembang, secara situasional, apabila terjadi penumpukan di area parkir.
“Kita terapkan buka tutup wisata kalau area parkir sudah tidak bisa menampung kendaraan wisatawan. Kita lakukan secara situasional,” papar Sudirianto.
Namun wisatawan akan diarahkan untuk memarkirkan kendaraannya di kantung parkir yang sudah disediakan oleh pemerintah desa setempat di sekitar objek wisata.
“Ada 11 kantung parkir yang sudah disiapkan pihak desa setempat untuk mengantisipasi membludaknya kendaraan wisatawan. Kantung parkir itu dikelola oleh pihak desa,” tandas Sudirianto. (dbs)