Program Milenial Smartren Ramadan Virtual di SMAN 2 Cianjur dengan Tema Berbagi Cinta dan Kasih (Bertasbih).

Smartren Ramadan. (ist)

Cianjur, adajabar.com – Upaya meningkatkan ketakwaan dan keimanan peserta didik. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, gelar Smarttren di seluruh sekolah sepanjang bulan suci Ramadan.

Salah satunya SMAN 2 Cianjur menerapkan program smartren dengan tema Berbagi Cinta dan Kasih (Bertasbih).

Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 2 Cianjur, Raden Rakhmat Kurniadi diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran sebagai program milenial Smartren Ramadan Virtual yang digagas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pada Senin 27 Maret 2023 lalu.

Menurut Wakil Gubernur, Jawa Barat, Uu Ruz’hanul Ulum, Smarttren kali ini, merupakan yang keempat kalinya.

Ketua Panitia sekaligus Guru PAI SMAN 2 Cianjur, Jajun Darmawan SPdi mengatakan, program Smarttren bertujuan menumbuhkan budi pekerti untuk membentuk siswa yang mutakin, beriman dan berakhlak mulia.

“Alhamdulillah ada inovasi-inovasi, dari smartren sebelumnya. Sekarang ada pelajaran untuk mengeluarkan infak, sehingga nanti akan lahir di Jawa Barat, generasi-generasi yang memiliki imtak dan imtek, intinya mereka akan memiliki moral dan ahklak yang baik. Moral dan akhlah bersumber dari keimanan, keimanan bersumber kepada keilmuan,” tandasnya.

Sementara itu, Guru PAI Smanda Cianjur Daris Marijan menjelaskan, Smartren tahun ini dilaksanakan sedikit berbeda dan perubahan teknis.

“Smartren dilakukan daring dan luring, selama enam hari kedepan dibagi dua sesi, untuk hari Rabu, Kamis dan Senin kelas XI dan selanjutnya kelas X,” ungkapnya.

Lanjut Daris mengatakan, rangkaian smartren 2023 di antaranya pembiasaan amalan harian, penguatan dan pengetahuan tauhid, dengan kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI), infak masal Aktualisasi Masagi (IMAM) kudian Kajian Islam di Sekolah (KIDS) selanjutnya Kontes Juara Anak Soleh (KOAS), serta nanti dilahirkan dengan pelaksanaan Buka Puasa On Screen (BUBOS).

“Semoga dengan pembukaan smartren 2023 ini dapat menjadi satu acuan memupuk pendidikan islam yang dapat diterapkan setelah Ramadan usai,” jelasnya.

Ia berharap, seluruh siswa mentaati tata tertib program smartren 2023, semoga yang mengikuti smartren ini memiliki akidah islami, berjiwa Alquran dan tauhid rahmatan lila alamin.

“Alhamdulillah, antusiasnya sangat bagus, walaupun tidak menapikan ada saja siswa yang tidak hadir. Tapi bisa dilihat dari pembukaan Smartren 2023, guru-guru dan siswa ikut hadir. Semoga semuanya dapat memanfaatkan momen smartren sebaik mungkin.

Ini kesempatan yang masih bisa didapatkan oleh siswa. Banyak orang di sana tutup usia sebelum Ramadan. Kita juga belum tentu tahun depan bisa melaksanakan Ramadan yang datangnya hanya setahun sekali,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *