Cimahi, adajabar.com – Sejumlah Unggas milik peternak di Kampung Kebonmanggu, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, terkonfirmasi positif flu burung atau H5N1.
Berdasarkan data dari Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, total ada 172 unggas berbagai jenis yang terpapar flu burung dengan 49 ekor unggas di antaranya mati.
Kepala Dispangtan Kota Cimahi Tita Maryam mengatakan selain unggas yang mati mendadak, masih ada unggas milik peternak yang sakit akibat Flu Burung dan menunggu divaksinasi.
“Minggu lalu kami terima laporan 49 unggas mati mendadak dalam kurun waktu kurang dari sepekan sejak 16 sampai 21 Februari. Hasil uji sampel menunjukan positif Avian Influenza atau flu burung,” ujar Tita saat dikonfirmasi, Kamis (2/3/2023).
Sementara unggas yang tersisa, kata Tita, ada yang sakit dan tidak bergejala. Namun dianggap positif flu burung karena berada satu kandang dengan unggas lain yang mati mendadak.
“Jadi yang sakit ada sekitar 40 ekor unggas, dan sisanya 83 ekor tidak bergejala. Yang tidak bergejala itu ada di instalasi bio security atau didisinfektan,” kata Tita.
“Harusnya sih satu kandang itu dimusnahkan, tapi kan tidak ada penggantian. Jadi karena tidak menyebar kemana-mana, maka kita lakukan bio security saja,” ungkap Tita.
Flu burung atau Avian Influenza merupakan penyakit viral akut pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza type A subtipe H5 dan H7
Pihaknya sendiri memastikan unggas melakukan pengambilan sampel untuk pengujian di Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (BKHKMV) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.
“Semua unggas dapat terserang virus Avian Influenza, tetapi memang lebih sering menyerang ayam dan kalkun. Penyakit ini bersifat zoonosis dan angka kematian sangat tinggi,” ucap Tita.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian pada Dispangtan Kota Cimahi Mita Mustikasari menyatakan sudah menjadwalkan vaksinasi flu burung. Itu akan dilakukan di 15 kelurahan se-Kota Cimahi.
“Kita sudah menjadwalkan vaksinasi Flu Burung untuk unggas yang ada du 15 kelurahan. Akan dilakukan secepatnya,” kata Kepala Bidang Pertanian pada Dispangtan Kota Cimahi, Mita Mustikasari saat dikonfirmasi, Kamis (2/3/2023).
Pihaknya sendiri sudah mengajukan pengadaan dosis vaksin yang direncanakan 600 dosis. Jika pengadaan nantinya kurang, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk mengajukan permohonan bantuan dosisnya.
“Kita sedang proses pengadaan vaksinnya di bulan Maret ini, sekitar 600 dosis. Kalau sekiranya kurang kita koordinasi untuk penambahan. Jadi setelah vaksin ada, kita langsung lakukan vaksinasi,” tutur Mita.
Vaksinasi sendiri menjadi salah satu upaya mencegah unggas terinfeksi flu burung. Selain itu, kandang yang di dalamnya terdapat unggas terpapar flu burung juga harus langsung dimusnahkan.
“Untuk yang mati mendadak itu langsung dikubur. Kemudian kandangnya dibakar. Lalu unggas lain yang sakit dipisahkan dari yang terpapar tapi tanpa gejala. Di situ dilakukan biosecurity seperti disinfeksi,” kata Mita.
Pihaknya juga bakal membuat Surat Edaran Wali Kota Cimahi soal imbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap flu burung. “Selain vaksinasi, kita juga sedang membuat surat edaran terkait kewaspadaan flu burung ini,” ucap Mita. (dbs)