Penyebab Keracunan Massal di Kabupaten Bandung Barat Akhirnya Terungkap

Korban keracuna massal di Kabupaten Bandung Barat. (doc.ist)

Kabupaten Bandung Barat, adajabar.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengungkap penyebab yang membuat sekitar 106 warga Desa Cilangari, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami keracunan massal.

Berdasarkan hasil uji laboratorium yang diterima Dinkes KBB, nasi yang dikonsumsi warga dalam acara keagaamaan terdeteksi mengandung bakteri Staphylococcus Aureus.

“Untuk hasil laboratorium sampel makanan sudah keluar, saya dapat info bahwa di dalam nasi positif ada bakteri Staphylococcus Aureus,” ungkap. Hernawan saat dihubungi, Jumat (17/2/2023).

Kandungan bakteri Staphylococcus aureus yang terdapat di dalam nasi diduga menyebabkan gangguan pencernaan warga yang mengkonsumsi nasi boks dari kegiatan keagamaan di Masjid As Saniyah, Kampung Cilangari.

Warga mendadak mengeluhkan mual-mual, muntah-muntah, diare sampai penurunan kesadaran setelah mengkonsumsi nasi tersebut dalam kurun waktu kurang lebih 12 jam. Sampel makanan yang diuji di laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) itu yakni nasi, ayam, tumis bihun dan tumis kentang. Dari keempat jenis makanan, hanya nasi yang positif mengandung bakteri berbahaya.

“Termasuk pada air minum juga tidak terdapat unsur kimia dan yang lainnya, sehingga dipastikan aman. Tapi hanya nasi saja yang terdapat bakteri itu, itu (nasi) kemungkinan yang menyebabkan keracunan,” sebut Hernawan. Dikutip dari pustaka Unpad, bakteri Staphylococcus aureus tidak hanya bisa menyebabkan keracunan makanan, tetapi juga masalah kulit seperti bisul dan borok, pneumonia, meningitis, dan infeksi saluran kemih.

Namun lain ceritanya ketika bakteri sudah berpindah ke makanan. Kembang biaknya akan semakin pesat dan akhirnya menyebabkan infeksi. Gejala yang ditimbulkan jika mengalami infeksi ini adalah diare, nyeri dan kram perut, hingga mual dan muntah

Hernawan mengatakan, bakteri yang terdapat pada nasi tersebut kemungkinan menyebabkan ratusan warga keracunan hingga menyebabkan ada dua orang yang meninggal dunia setelah mengalami gejala mual, pusing, dan diare.

“Iya kemungkinan seperti itu, tapi untuk makanan lain yang ada di dalam nasi boks hasilnya aman termasuk air minum yang juga dikonsumsi oleh mereka,” katanya.

“Termasuk pada air juga tidak terdapat unsur kimia dan yang lainnya, sehingga dipastikan aman. Tapi hanya nasi saja yang terdapat bakteri itu, itu (nasi) kemungkinan yang menyebabkan keracunan,” sebutnya.

(dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *