Bank Sampah Bersinar Solusi Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bandung

Bank Sampah Bersinar Solusi Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bandung. (doc.ist)

Kabupaten Bandung, adajabar.com – Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah. Begitu juga yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, berkaitan dengan pengelolaan sampah yang dihasilkan masyarakat.

Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna didampingi Bunda Bedas Hj. Emma Dety Dadang Supriatna pada kegiatan pembukaan kegiatan touring sepeda “Jelajah Bersih Negeri” di Bank Sampah Bersinar Jalan Raya Terusan Bojongsoang Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Sabtu (18/2/2023).

Perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, serta pihak lainnya turut hadir di kawasan edukasi dan inovasi pengelolaan sampah mandiri di bank sampah bersinar tersebut.

Bandung Dadang Supriatna menyempatkan menerima tim jelajah bersih negeri yang sedang melaksanakan touring sepeda dengan starnya dari Bali dan finis di Jakarta.

“Hari ini, tim jelajah bersih negeri itu sudah sampai di Bandung. Kebetulan hari ini hadir pula Sekretaris Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI,” kata Dadang Supriatna.

Bupati Bandung mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada banyak pihak terkait dengan pengelolaan sampah.

“Ternyata peringatan Hari Peduli Sampah setiap tanggal 21 Februari berawal dari kejadian longsornya sampah di TPA Leuwigajah Kota Cimahi yang menelan banyak korban. Untuk itu saya ucapkan terima kasih dan apresiasi, semoga menjadi peringatan yang sangat luar biasa,” katanya.

Pada kesempatan itu, Bupati Bandung langsung menyampaikan kepada Sekretaris Dirjen Pengelolan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, bahwa Kabupaten Bandung akan selalu berupaya dan berikhtiar bagaimana untuk bisa menyelesaikan sampah.

“Yang tentunya dengan jumlah penduduk 3,7 juta jiwa, menghasilkan sampah 1.280 ton per hari. Ini masih menyisakan masalah, yaitu 400 ton sampah per hari,” kata Bupati Bandung.

Dengan adanya bank sampah bersinar ini, imbuh Dadang Supriatna, sebagai bentuk kepedulian dari masyarakat. “Yang awalnya peduli, dan alhamdulillah sekarang sudah berkembang,” katanya.

Bupati Bandung berharap di setiap kecamatan ada bank sampah, bahkan di setiap desa di Kabupaten Bandung. “Offtaker sudah jelas ada. Maka nanti saya akan lakukan ada pengolahan sampah induk di masing-masing desa. Kita berencana membuat pengolahan dengan tiga sistem. Pertama melalui organik, yang kedua RDF (Refused Derived Fuel). RDF dan yang ketiga residu. Insya Allah dengan adanya percontohan di satu titik ini, bulan Maret 2023 akan dimulai. Kalau ini berhasil akan dibuatkan di tujuh titik lokasi di Kabupaten Bandung,” tutur Dadang Supriatna.

Bupati Bandung berharap mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, untuk terus memberikan suporting. “Baik secara teknis maupun material dan kebutuhan alat. Mudah-mudahan Kabupaten Bandung bisa menyelesaikan persoalan sampah yang menjadikan solusi dan saya berharap urusan sampah kembali kepada kita sendiri. Dari mulai kita sendiri, bahwa kita melindungi sampah atau melindungi lingkungan. Tentunya lingkungan akan melindungi kita. Kita sebagai solusi untuk menyelesaikan sampah di Kabupaten Bandung,” tuturnya.

Dadang Supriatna mengatakan dalam pengelolaan atau pengolahan sampah harus ada kebijakan khusus. “Tak bisa hanya wacana. Harus ada langkah konkrit, baik itu ketersediaan alat atau teknologi, hingga anggaran,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Sayid Muhadhar mengatakan, kegiatan jelajah negeri bersih dilaksanakan di bank sampah bersinar, untuk mengingat kejadian atau peristiwa terjadinya bencana longsor gunungan sampah di TPA Leuwigajah Kota Cimahi.

“Makanya kita pilih di sini di bank sampah bersinar. Karena di sini ada kegiatan edukasi pengelolan sampah yang dilakukan sejak tahun 2005. Terus dilakukan hingga sampai sekarang. Apalagi dalam pengelolaan bank sampah ini dekat dengan sumber sampahnya. Kita ada bank sampah lainnya di bawah pengelolaan bank sampah ini,” katanya.

Sayid melihat di lokasi bank sampah bersinar itu ada edukasi pengolahan sampah. “Bank sampah bersinar ini dinilai konsisten untuk mengolah sampah. Bank sampah ini memiliki kemampuan yang luar biasa, karena ada proses pemilahan sampah. Mulai dari pemilahan bekas popok bayi dengan sampah lainnya,” ujarnya. (dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *