Sukabumi, adajabar.com – Agnia bocah cantik usia 4 tahun asal Kampung Tenjolaya RT 4 / RW 5, Desa Cisaat Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dilarikan ke Rumah Sakit dengan luka sobek pada bagian bibir pada Senin (09/01/2023) kemarin.
Ternyata luka pada bagian bibir bocah cantik ini disebabkan oleh permainan yang belakangan mendadak viral digemari kalangan anak-anak bahkan dewasa, Lato-lato.
Ditemui dirumahnya siang tadi, setidaknya 4 jahitan pada bagian bibir dilakuan tim medis RS Betha Medicare Cicurug kepada korban pasca insiden terhantam Lato-lato.
Camat Cicurug, Ading Ismail, didampingi Unsur Forkopincam dan Pemdes setempat, siang tadi kunjungi keluarga Agnia, Selasa (10/01/2023).
“Ada korban permainan Lato-lato kami bersama pak Danramil dan Kades ingin melihat, mengunjungi dan ingin tahu juga kebenaran dan bagaiman (bisa) terjadi,” ujar Ading Ismail di rumah korban, Selasa (10/01/2023).
Kepada awak media, Ading Ismail beberkan kronologi yang menimpa korban.
“Saya dapat informasi dari orang tuanya, anak itu sedang ikut pengajian, dan ada anak yang lebih besar main Lato-lato sehingga bibirnya terpukul, dan pecah bibirnya,” ungkap Camat Cicurug.
Lebih lanjut menurut Ading, korban mendapat penanganan medis dengan 4 jahitan pada bagian bibir.
“Orangtuanya dan pak Kades inisiatif bawa ke Rumah Sakit, dan kemarin sudah ditangani rumah sakit Medicare dan hari ini anak tersebut sudah bisa makan,” terang Ading Ismail.
Camat berharap orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya dan selektif dalam memilih permainan.
“Saya menghimbau terutama kepada orang tua untuk bijaksana dalam membelikan mainan, jadi kalau alat (permainan) itu membahayakan jiwa seseorang bijaksana-lah untuk berikan mainan yang lebih edukasi,” tandasnya.
Ditemui di tempat yang sama, Kades Cisaat, Nanak Sukron, kepada awak media menjelaskan Agnia diduga terkena sabetan Lato-lato oleh teman sepermainannya.
Namun demikian, kedua pihak keluarga menganggap kejadian ini sebagai musibah dan saling menerima.
“Kejadiannya kemarin sekitar jam 3 sore pengajian Ashar. Tapi Alhamdulillah sudah damai gak jadi masalah,” terang Nanak.
Kades menilai Lato-lato merupakan permainan yang boleh dimainkan namun perlu pengawasan.
“Sebenarnya main Lato-lato menurut Saya bagus menghindari anak main Android, cuma perlu pengawasan yang ketat, itu aja sih, kami tidak melarang tetap bermain tapi diawasi orang tua,” tegasnya.(dbs)