Perayaan Natal 2022 di Jawa Barat Berjalan Kondusif

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah meninjau pelaksanaan perayaan natal di Gereja Katedral Santo Petrus, Jalan Jawa, Sabtu (24/12/2022). (doc.ist)

Bandung, adajabar.com – Perayaan Natal 2022 di Jawa Barat diklaim berjalan 100 persen kondusif.

Laporan soal perayaan Natal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai mendapatkan laporan langsung dari Kapolda Jabar, Irjen Pol. Suntana.

“Izin melaporkan, pantauan di seluruh Jawa Barat di 27 kota-kabupaten, dari laporan pak kapolda, pak pangdam yang dimonitor dari tadi siang sampai malam ini, situasi 100 persen kondusif ya,” ujarnya seusai meninjau Gereja Katedral Santo Petrus di Jalan Jawa, Kota Bandung, Sabtu (24/12/2022) malam.

Emil saat peninjauan ke sejumlah gereja didampingi oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana, Pangdam III Siliwangi dan jajaran lainnya. Ia merasa bahagia melihat masyarakat melaksanakan ibadah denhan baik. 

“Kami sangat bahagia melihat warga kristiani berduyun-duyun ke gereja, sampai antrean beberapa sesi menunjukan situasi beribadah sudah sangat baik di tengah Covid-19 dan pandemi juga sudah surut,” katanya. 

Ridwan Kamil menjelaskan bahwa pihaknya bersama dengan petugas gabungan dan relawan pun telah melaksanakan gelar pasukan di Bandung untuk menghadapi perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Diketahui, Polda Jawa Barat juga telah menyiagakan 20 ribu lebih personelnya dalam momen tersebut. Selain itu, pihak kepolisian juga mendapatkan dukungan dari pihak TNI.

Sebagai informasi, proses pengamanan tersebut, khususnya dalam momen Natal 2022 akan difokuskan dalam antisipasi terjadinya aksi teror.

Oleh karena itu, pengamanan atau penjagaannya pun akan diperketat di rumah ibadah, khususnya gereja-gereja yang nantinya menggelar momen perayaan Natal 2022.

Selain itu, para personel gabungan pun akan ditempatkan di sejumlah objek vital yang dinilai rawan gangguan keamanan, beberapa di antaranya adalah kantor pemerintahan, pusat keramaian dan tempat wisata.

Personel gabungan dan relawan juga mulai disiagakan di jalan tol dan jalan arteri sebagai upaya untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin akan terjadi saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.

“Jika terjadi kepadatan atau kemacetan arus lalu lintas, personel di lapangan sudah menyiapkan strategi seperti rekayasa arus lalu lintas yakni lawan arus (contra flow) atau dibuat satu arah. Kami berupaya pada tahun ini tidak terjadi kasus kecelakaan lalu lintas,” ujar Ridwan Kamil.

Tak berhenti sampai di situ saja, terdapat pula 300 lebih pos penjagaan yang dibangun di wilayah Jawa Barat dalam rangka pengamanan dan penjagaan momen perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 tersebut.

Sementara itu, untuk masyarakat yang merayakan Tahun Baru juga diperbolehkan, namun dengan catatan tetap menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan sekitar, terlebih bagi mereka yang berlibur di tempat wisata. (dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *